SistemManajemen Keamanan Informasi UMY Raih Sertifikasi Internasional. YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tata kelola yang baik menjadi salah satu piranti penting yang harus diterapkan oleh suatu institusi. Melalui Lembaga Sistem Informasi (LSI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), manajemen keamanan informasi di UMY berhasil
ISO 27001 Layanan sertifikasi Pelatihan Gambaran umum Dengan menggunakan pendekatan manajemen, sertifikasi ISO 27001 membantu organisasi untuk mengatur karyawan, proses, dan sistemnya, serta merupakan standar yang paling dikenal dalam kumpulan standar ISO 27000. LRQA juga dapat menggabungkan verifikasi terhadap setiap Panduan dan Kode Praktik berikut. Hal ini mendukung ISO 27001 dan telah dikembangkan oleh ISO untuk memberikan bantuan pada organisasi dalam menerapkan ISO 27001. ISO 27017 - Kode praktik untuk kontrol keamanan informasi pada layanan cloud ISO 27018 - Kode praktik untuk perlindungan terhadap informasi pribadi yang dapat diidentifikasi PII pada layanan cloud publik yang bertindak sebagai prosesor PII ISO 27032 - Panduan untuk keamanan cyber Analisis kesenjangan Guna membantu persiapan organisasi Anda untuk menghadapi penilaian, LRQA dapat memberikan kunjungan analisis kesenjangan ISO 27001, yang akan menguji kesiapan ISMS Anda untuk penilaian sertifikasi. Setelah pengujian ini selesai dilakukan, Anda akan menerima laporan yang menjelaskan area mana saja yang tidak memenuhi persyaratan ISO 27001 serta rekomendasi area yang perlu ditingkatkan. Sertifikasi & Penilaian LRQA diakreditasi untuk memberikan layanan penilaian dan sertifikasi untuk organisasi di sektor apa pun, dan memiliki rekam jejak yang terbukti dalam memberikan penilaian di sektor kedirgantaraan, pertahanan, keuangan, telekomunikasi, perangkat lunak, layanan internet, konsultasi, hukum, dan pemerintahan. Organisasi Anda akan dinilai oleh seorang asesor yang memenuhi kualifikasi ISO 27001 dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, untuk memastikan Anda mendapatkan hasil maksimal dari proses penilaian. Hal ini tidak hanya membantu mengembangkan ISMS Anda, tetapi juga meningkatkan kinerja bisnis Anda. Hubungi kami untuk mempelajari sertifikasi ISO 27001 lebih lanjut. Pernyataan verifikasi Untuk menunjukkan kepatuhan terhadap ISO 27017, ISO 27018, dan/atau ISO 27032, kami dapat memberikan pernyataan verifikasi. Ini merupakan pernyataan publik dan independen tentang kemampuan organisasi Anda untuk memenuhi persyaratan tambahan dalam standar ini. Penilaian terintegrasi Organisasi yang memiliki banyak sistem manajemen, seperti manajemen mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta keberlangsungan bisnis dapat memperoleh manfaat dari program penilaian dan pengawasan yang terkoordinasi. Layanan pemberian jaminan Sertifikasi tidak berakhir pada ISO 27001. LRQA menawarkan penilaian, validasi dan verifikasi terhadap standar internasional di sektor kesehatan dan keselamatan, lingkungan, keberlanjutan, manajemen energi, keberlangsungan bisnis, dan masih banyak lagi. Hubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Ketidakberpihakan Kami menjaga ketidakberpihakan dengan secara aktif menengahi semua konflik kepentingan di seluruh bisnis LRQA, termasuk semua masalah yang mungkin timbul dalam layanan konsultasi dan sertifikasi pihak ketiga. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut. Ingin tahu lebih lanjut tentang layanan ini?
ManajerBagian menetapkan sasaran mutu dan keamanan informasi di setiap Bagian yang konsisten dengan Kebijakan Keamanan Informasi, dapat diukur, memperhitungkan persyaratan yang berlaku, relevan dengan peningkatan produk dan layanan serta peningkatan kepuasan pelanggan, dapat dipantau, dikomunikasikan dan diperbaharui secara tepat. Dalam
Fadli Fatih Teknologi Sunday, 11 Jun 2023, 1052 WIB Ilustrasi Peretasan Sistem Informasi Shutterstock Jakarta - Masyarakat Indonesia dibuat ramai akibat kasus kebocoran data. Salah satunya kasus serangan terhadap Bank Syariah Indonesia BSI oleh kelompok hacker LockBit pada hari Senin, 8 Mei 2023. Kelompok hacker tersebut berhasil meretas situs layanan BSI yang mengakibatkan gangguan layanan hingga beberapa hari setelahnya. Bukan hanya itu, kelompok hacker ini juga telah menjual data nasabah BSI ke pasar gelap internet. Meski begitu, Coorporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo memastikan bahwa data dana nasabahnya tetap aman dan masih bisa melakukan transaksi seperti biasanya. Pertanyaannya, Mengapa kebocoran data masih terjadi meskipun sistem informasi sudah dikonfirmasi aman? Apakah benar bahwa data nasabah tersebut aman? Penyebab Serta Alasan Terjadinya Kebocoran Data Berikut alasan-alasan mengapa kebocoran data terus terjadi meskipun sudah dijamin keamanannya. 1. Memberikan Rasa Aman Yang Semu Industri perbankan sering kali memberikan rasa aman yang berlebihan kepada nasabahnya, namun faktanya peretas masih sangat mudah mengeksploitasi kelemahan dalam sistem tersebut. Hal ini yang membuat rasa aman menjadi berbahaya, sangat penting untuk diingat bahwa tidak ada sistem yang benar-benar 100% aman. Sebaiknya hasil penilaian tingkat risikonya yang diberitahu kepada masyarakat, ancaman apa yang mungkin akan terjadi serta bagaimana pengambilan keputusannya sebagai solusi yang tepat. 2. Salah Fokus Dalam Menetapkan Keamanan Informasi Tidak sedikit perusahaan maupun perbankan terlalu fokus pada keamanan teknologi. Pada akhirnya kebocoran data masih tetap terjadi meskipun sistem informasi sudah dijamin keamanannya. Sangat penting menentukan prioritas keamanan informasi, karena yang seharusnya dilindungi ialah informasinya. Keamanan teknologi hanya salah satu cara untuk melindungi informasi. 3. Pengambil Keputusan Bukan Orang Yang Kompeten Pengambil keputusan yang tidak paham secara menyeluruh mengenai isu-isu keamanan teknologi informasi dan ancaman yang akan datang, serta tidak begitu paham betapa pentingnya menjaga informasi perusahaan, dapat menjadi kesalahan fatal dalam pengamanan dari segi organisasi. Seorang pengambil keputusan haruslah orang yang kompeten dan bertanggung jawab. Tidak begitu saja menyerahkan kerjaannya kepada orang lain yang tidak paham nilai, ancaman, dan siapa yang akan menjadi pengancam terhadap asetnya sendiri yang begitu berharga, yaitu informasi. 4. Keliru Dalam Menentukan Prioritas Aspek Keamanan Informasi Terdapat 3 aspek dasar keamanan informasi yaitu Integritas, Kerahasiaan, dan Ketersediaan. Tetapi banyak dari industri perbankan, justru terlalu fokus pada aspek kerahasiaan saja tanpa memperhatikan aspek integritas dan aspek ketersediaan. Tidak ada pengaturan yang jelas mengenai pentingnya aspek integritas dalam undang-undang semakin mendukung argumentasi bahwa aspek integritas itu seakan tidak penting. Jangan heran jika masih sering terjadi kasus peretasan per-orangan, transaksi palsu, dan lain-lain, yang berakar pada aspek integritas, di mana kerugian tersebut masih ditanggung oleh nasabah itu sendiri. 5. Terlalu Mengandalkan Teknologi Sebagai Satu-Satunya Solusi Keamanan Ketergantungan terhadap teknologi sebagai satu-satunya solusi keamanan informasi dapat menjadi kesalahan. Tidak sedikit organisasi ataupun perusahaan menganggap bahwa dengan adanya teknologi keamanan yang canggih, mereka pikir telah menjaga keamanan informasinya dengan baik. Kebanyakan hasil test penetrasi yang dilakukan faktor teknologi malah cenderung menyesatkan karena skenario yang digunakan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya jika seorang penjahat siber melakukan penyerangan. 6. Keterlibatan Manusia Sebagai Penyebab Utama Masalah Keamanan Mayoritas masalah keamanan berasal dari kesalahan manusia. Sekitar 80% masalah keamanan disebabkan oleh kesalahan manusia, sehingga bagaimana mungkin hasil test penetrasi dapat memberikan perlindungan jika yang dievaluasi hanya 20% saja faktor teknologi? Maka sangat penting merangkul faktor manusia dalam upaya keamanan informasi. Manusia yang berintegritas, kompeten, dan bertanggung jawab, sebagai kunci dalam melindungi dan menjaga keamanan informasi. Keamanan informasi bukan hanya tentang teknologi. Percuma teknologi canggih, tetapi dipakai oleh orang yang tidak berintegritas. Sumber Referensi - Buku "Hackers Secrets for CEOs" Oleh Gildas Arvin Deograt Lumy. keamananinformasi sisteminformasi hacker kebocorandata Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Teknologi
w37V. ghkfnh615a.pages.dev/81ghkfnh615a.pages.dev/2ghkfnh615a.pages.dev/228ghkfnh615a.pages.dev/2ghkfnh615a.pages.dev/118ghkfnh615a.pages.dev/273ghkfnh615a.pages.dev/364ghkfnh615a.pages.dev/7ghkfnh615a.pages.dev/308
sertifikasi keamanan sistem informasi