KematianYesus. Alkitab secara jelas menyatakan bahwa manusia telah jatuh dalam dosa sejak Adam melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, kejatuhan manusia dalam dosa ( Roma 5:14 ). Kematian Kristus Yesus sebagai Anak domba Allah adalah pengorbanan yang sempurna dan tanpa cacat celah. Terus jawaban yang D. storge kenapa salah? Karena jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Penjabaran yang dijelaskan di atas merupakan informasi tambahan yang berguna sebagai pelengkap bahan pelajaran yang diberikan di sekolah. Untuk rincinya bisa dilihat di buku pelajaran yang digunakan selama ini. Memang masih ada ragam data tambahan terkait yang bisa diambil dari bahan pertanyaan yang diberikan. Karena di luar yang diberikan di buku pelajaran, masih banyak sumber data lain yang bisa digunakan juga. Untuk membantu pengertian, tidak ada salahnya menemukan informasi tambahan dari sumber berbeda dari buku pelajaran. Karena terkadang ada siswa yang lebih mudah mengerti bahan dari luar dibandingkan dengan penyajian buku pelajaran. Baca Juga Jawaban Soal Contoh Benda yang Termasuk Dalam Bahan Keras Adalah? Simak Pembahasannya! Sekianlah jawaban soal kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan dan penjabaran komplitnya. Seluruhnya bisa dipakai sebagai pelengkap pemahaman belajar untuk menjalani ujian yang akan datang.*** Terkini Selaingiat belajar dengan dibarengi penguatan karakter, sikap disiplin juga merupakan bentuk rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara yang dapat dilakukan oleh para pemuda. Disiplin itu sendiri merupakan suatu kondisi tercipta dan terbentuk melalui proses serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan Artikel ini membahas tentang tokoh-tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain. Ada banyak tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain yang perlu kita teladani. Rela berkorban bagi orang lain adalah salah satu sifat manusia paling disukai. Sifat rela berkorban bagi orang lain dianggap sebagai sifat kepahlawanan. Alkitab juga banyak mencatat sifat kepahlawanan ini, atau sifat rela berkorban bagi orang lain. Baca juga 100 Tokoh Alkitab Terpopuler Dan Kisah Mereka Ada banyak tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain, atau bagi sesamanya. Para tokoh Alkitab yang rela berkorban ini terdiri dari berbagai latar belakang profesi dan pekerjaan, baik kaya maupun miskin, baik para pejabat maupun orang awam, baik laki-laki maupun perempuan. Baca juga 15 Tokoh Alkitab Yang Murah Hati Tokoh-tokoh Alkitab yang rela berkorban ini juga terdiri dari tokoh-tokoh Alkitab yang ada di Perjanjian Lama, maupun tokoh-tokoh Alkitab yang ada di Perjanjian Baru. Mereka disebut rela berkorban sebab dalam satu atau beberapa ayat Alkitab disebut tentang perbuatan mereka yang rela berkorban bagi orang lain. Baca juga 10 Tokoh Alkitab Yang Memperjuangkan Keadilan Dan HAM Karena itulah mereka layak disebut sebagai orang-orang yang rela berkorban bagi orang lain. Mereka rela berkorban bagi orang lain secara materi, waktu, pikiran, bahkan mengorbankan hidup mereka. Baca juga 12 Pahlawan Iman Dalam Kitab Ibrani Ada yang berkorban bagi pimpinan/atasan mereka, bagi rekan mereka, bagi anggota keluarga mereka, bagi bangsa mereka, bahkan bagi semua bangsa. Lalu, siapa sajakah tokoh-tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain? Berikut pembahasannya. 1. Yonatan Tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain, yang pertama adalah Yonatan. Yonatan, anak raja Saul, bersahabat karib dengan Daud. Sekalipun ayahnya benci kepada Daud, bahkan berusaha membunuhnya, namun Yonatan sangat sayang kepada Daud dan selalu melindunginya dari niat jahat ayahnya. Daud dan Yonatan saling mengasihi serta mengikat perjanjian persahabatan. Dan Yonatan rela berkorban bagi Daud. Banyak barang-barang Yonatan yang diberikannya kepada Daud. Seperti jubah yang dipakainya, baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya 1 Samuel 181-4. Sekalipun Yonatan adalah anak raja, ia rela berkorban bagi Daud, yang saat itu dalam keadaan yang susah, karena selalu diburu oleh Saul, ayah Yonatan. 2. Rizpa Tokoh Alkitab yang rela berkorban yang kedua adalah Rizpa. Rizpa adalah gundik raja Saul. Setelah Saul meninggal, maka Rizpa menjadi seorang janda. Kemudian Abner, panglima raja Saul, mengambil Rizpa menjadi istrinya. Hal ini membuat anak Saul, Isyboset, menjadi marah. Tetapi Abner balik memarahi Isyboset, sehingga ia meninggalkannya dan mendukung raja Daud 2 Samuel 28; 2 Samuel 37-12. Rizpa punya sifat yang baik, ia punya kasih dan pengorbanan yang begitu besar bagi anak-anaknya. Saat itu terjadi tulah di Israel, rupanya karena Saul membunuh orang-orang Gibeon, yang sebenarnya tidak boleh dibunuh sesuai dengan janji bangsa Israel pada masa Yosua. Akibatnya bangsa Gibeon meminta tumbal tujuh orang dari anggota keluarga Saul. Dari antara ketujuh orang tersebut terdapat dua anak Rizpa. Mereka dihukum gantung hingga mati. Karena kasihnya kepada anak-anaknya itu, maka Rizpa rela berkorban dengan melindungi mayat-mayat mereka dari burung-burung dan binatang buas, siang dan malam. Ketika hal ini diberitahu kepada raja Daud, ia sangat tersentuh, sehingga ia meminta agar anak-anak Rizpa dikuburkan secara layak bersama tulang-tulang Saul dan Yonatan yang baru diambilnya setelah digantung oleh orang Filistin 2 Samuel 211-14. 3. Barzilai Tokoh Alkitab lain yang rela berkorban adalah Barzilai. Barzilai adalah seorang yang sangat kaya, namun sangat murah hati. Ia menyediakan makanan bagi raja Daud selama ia dalam pelarian di Mahanaim. Ketika itu Daud terpaksa melarikan diri dari Absalom, anak kandungnya, yang memberontak kepadanya dan menguasai kota Yerusalem. Setelah Absalom mati dan Daud bersiap-siap untuk kembali ke Yerusalem, Barzilai juga pergi menjemput raja Daud dan mengantarkannya hingga ke sungai Yordan, walau saat itu Barzilai sudah sangat tua, 80 tahun! Barzilai rela berkorban bagi Daud bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk waktu dan tenaga. Barzilai juga menolong Daud secara tulus dan iklas. Ia tidak mengharapkan balasan dari Daud atas perbuatan baiknya. Ketika Daud meminta Barzilai ikut dengannya, yang berarti tinggal di istana raja, dan Daud berjanji akan menanggung makanannya, Barzilai dengan halus menolaknya. Ia merasa sudah sangat tua dan tidak bisa lagi melakukan apa pun, malah nanti hanya akan menjadi beban bagi Daud. Sebaliknya, Barzilai merekomendasikan hambanya, Kimhan, untuk mengikuti Daud 2 Samuel 1931-39. 4. Eleazar, Anak Dodo Eleazar anak Dodo adalah salah satu prajurit raja Daud. Eleazar anak Dodo hanya disinggung dalam satu kesempatan di Alkitab, yang berkenaan dengan kepahlawanannya dan pengorbanannya bagi bangsa Israel. Diceritakan di Alkitab bahwa suatu ketika Eleazar anak Dodo ini sedang bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang. Padahal pada saat itu orang-orang Israel telah mengundurkan diri. Tetapi Eleazer bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya! Dan Tuhan memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat Israel datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas dari apa yang telah dilakukan oleh Eleazar 2 Samuel 239-10. Eleazar rela berkorban bagi bangsanya dengan tetap berjuang melawan musuh sekalipun rekan-rekannya telah mengundurkan diri! 5. Sama, Anak Hage Sama, anak Hage, juga salah satu pahlawan raja Daud. Seperti halnya Eleazer anak Dodo, Sama anak Hage juga orang yang rela berkorban bagi bangsanya, Israel. Dikisahkan di Alkitab bahwa suatu ketika orang Filistin berkumpul di Lehi – di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah – dan tentara Israel telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin. Maka berdirilah Sama anak Hage ini di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan Tuhan kemenangan yang besar 2 Samuel 2311-12. Sama anak Hage rela berkorban bagi bangsanya dengan tekun bertahan dari serangan musuh, bahkan di saat tentara lainnya telah melarikan diri! Pages 1 2 Tidakada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (ayat 12,13). Anda dan saya adalah sahabat-sahabat Tuhan Yesus, tetapi bukan berarti Dia mengatakan itu agar kita mau mati untuk-Nya. Bukan, bukan itu maksudnya. Yang Dia minta bagi kita yang mengaku sahabat-sahabatNya adalah ketaatan

MATA PELAJARAN HARI, TANGGAL KELAS/PROGRAM WAKTU Pendidikan Agama Kristen XII – WIB Untuk Guru I. SOAL PILIHAN GANDA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada huruf a,b,c,d atau e pada lembar jawaban sesuai dengan jawaban yang benar dan tepat 1. Berkat dari menghormati orangtua menurut Perjanjian Lama adalah... a. Umur panjang b. Kekayaan c. Kemakmuran d. Kesuksesan e. Kebahagiaan 2. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. “Bersatu” mengandung maksud.... a. sepaham b. perbedaan disatukan atau diselaraskan sehingga keduanya saling melengkapi c. mempunyai hobby yang sama d. punya kebutuhan yang sama e. keputusan yang sama 3. Berikut ini merupakan nilai-nilai universal a. kalau berjalan disisi kiri jalan b. kesopanan c. keadilan d. kepentingan pribadi e. kewajiban 4. Sumber nilai dan norma menurut iman Kristen adalah...... a. kebiasaan b. kewajiban yang harus dilakukan c. kebaikan d. kasih e. kesopanan 5. Manusia diciptakan menurut Gambar dan Rupa-Nya, mempunyai pengertian... a. manusia diciptakan sebagai mahkota ciptaan-Nya b. manusia diciptakan laki-laki dan perempuan c. manusia memiliki kesamaan dengan Allah dalam kesuciannya d. manusia diciptakan paling mulia e. manusia memiliki sifat-sifat sama seperti Allah 6. Kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan...... a. agape b. eros c. philia d. storge e. thraskeia 7. Berikut bukan merupakan tujuan berpacaran..... a. bertumbuh secara emosional, sosial dan rohani b. menikmati kemesraan “hubungan” bersama dengan pasangannya c. belajar bagaimana berkomunikasi d. memenuhi kebutuhan dicintai dan mencintai e. membantu membentuk gambaran keluarga yang ideal 8. Pendeta yang memperjuangkan persamaan hak antara kulit hitam dn kulit putih di Amerika yang terkenal kotbahnya yang berjudul “I have a dream” adalah.... a. Christopher b. Martin Luther c. Martin Luther King, Jr d. Nelson Mandela e. Yohanes Hus 9. Mengapa kita harus hidup beretika menurut iman Kristen? a. biar dilihat orang lain kalau kita pengikut Kristus b. ajaran gereja mengatakan demikian c. agar dipadang baik oleh sesama d. untuk memancarkan kasih Allah 1 e. agar orang lain berperilaku menurut iman Kristen 10. Berikut ini merupakan salah satu ciri kehidupan Orang percaya adalah... a. Hidup netralitas efektif b. Hidup berorientasi pada diri c. Hidup berprinsip Universal d. Hidup Penuh ambisi e. Hidup sesuai firman Tuhan 11. Berikut ini merupakan contoh citra pelajar Kristen..kecuali a. taat pada norma sekolah b. bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pamong c. belajar giat d. enggan untuk berperilaku boros e. mengerjakan tugas jika ingin 12. Berikut ini contoh kesaksian yang dilakukan pelajar Kristen a. mementingkan kelompoknya b. ingin mendapatkan pujian dan kehormatan c. berbuat baik pada orang tertentu d. berbuat sopan dan menghargai orang lain e. berbuat jujur kalau menguntungkan diriya 13. Sebagai pelajar Kristen maka yang dijadikan teladan adalah.... a. Paulus b. Pendeta c. Tuhan Yesus d. Orang yang saleh e. Rohaniawan 14. Tujuan pelajar Kristen memberitakan karya Kristus adalah.... a. mendengar berita Alkitab b. agar sesama mengenal Allah dalam Tuhan Yesus c. megimani keselamatan Kristen d. agar dunia mengakui kemahakuasaan Allah e. agar orang lain mengakui Kasih Allah 15. Paham yang menekankan kebebasan seluas-luasnya bagi hidup kelompok atau individu disebut... a. liberalisme b. komunisme c. konsumerisme d. hedonisme e. kapital liberalisme 16. Berikut ini dampak negatif dari gaya hidup modern a. sportif b. menghargai waktu c. menghargai prestasi d. kecermatan dalam berfikir rasional e. kualitas keagamaan yang menurun 17. Agar seseorang tidak jatuh dalam konsumerisme maka perlu antisipasi dengan... a. hidup glamour b. kemewahan c. pesta pora d. hidup bersahaja e. kenistaan 18. Kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan hidup yang paling utama disebut... a. individualisme b. pluralisme c. hedonisme d. konsumerisme e. materialisme 19. Sikap Kristen terhadap kebudayaan yang tepat adalah.... a. dominatif b. transformatif c. dualisme d. antagonis e. akomodatif 20. Gereja berasal dari kata Yunani.... a. ekklesia b. ecclesia c. igreja 2 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. d. eglisse e. qahal Gereja berasal dari kata Igreja. Igreja dalam bahasa Portugis mempunyai arti.... a. paguyuban b. persekutuan c. kawanan domba yang dikumpulkan oleh seorang gembala d. gedung tempat pertemuan e. dipanggil menjadi umat Berikut ini pengertian gereja yang berarti milik/kepunyaan Allah... a. Qahal b. Eglisse c. Igreja d. Kuriake e. Ekklesia Tugas gereja untuk bersekutu disebut juga dengan....... a. traskheia b. koinonia c. eirine d. didaskein e. liturgein Memberi bantuan makan secara langsung pada korban bencana disebut juga dengan pelayanan diakonia... a. reformatif b. transformatif c. karikatif d. inovatif e. inspiratif Gereja sebagai institusi sosial harus melakukan pembebasan, pemerdekaan dan pembentukan masyarakat yang mandiri, disebut dengan... a. permisive society b. culture society c. integrety society d. civil society e. peace society Yang menjadi inti ajaran dalam Matius 2237-40 adalah.... a. pendamaian b. iman c. pertobatan d. pembenaran e. kasih Berikut ini simbol kekristenan yang pertama-tama adalah... a. Salib b. Patung Yesus c. Kaki dian d. Ikan e. Lilin Yesus disebut Kristus artinya dalah..... a. Yang di sayangi b. Yang tak terkalahkan c. Yang di urapi d. Yang maha besar e. Yang Istimewa Sikap gereja/Kristen yang anti pada kebudayaan karena kebudayaan berasal dari dunia yang penuh dosa, merupakan sikap gereja/Kristen yang.... a. antagonis b. dominatif c. dualisme d. transformatif e. akomodatif Keselamatan hanya ada pada keyakinan/kepercayaan yang dimilikinya sedangkan keyakinan atau agama lain sesat, sikap yang demikian disebut.... a. inklusif b. eksklusif c. pluralis d. reformis e. transformatif 3 31. Gereja tidak mendapat subsidi dari pemerintah tetapi mendapat kebebasan penuh untuk berkembangan, model hubungan gereja dengan negara tersebut merupakan pola.... a. terpisah tidak bermusuhan b. terpisah dan bermusuhan c. mapan d. semi terpisah e. transformatif 32. Hubungan yang benar antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya disebut .... a. suka cita b. kemurahan c. kebaikan d. kasih e. damai sejahtera 33. Suara kenabian dalam kegiatan politik harus didasarkan pada nilai-nilai universal, kecuali.... a. memperjuangkan persamaan pendapat b. menegakkan keadilan c. menegakkan kebenaran d. menghormati kebebasan yang bertanggungjawab e. mempratikkan kasih kepada sesama 34. Manusia diciptakan menurut citra-Nya, Citra atau gambar Allah dalam bahasa Ibraninya.... a. Imago Dei b. Qahal c. Shalom d. Bara e. Ruah 35. Hak asasi manusia telah ada pada diri manusia sejak ia berada dalam kandungan sampai mati disebut hak.... a. fundamental b. universal c. hidup d. asasi e. pribadi 36. Di bawah ini merupakan hak asasi manusia, kecuali hak... a. untuk memperoleh keadilan b. mengembangkan diri c. atas rasa aman d. memperoleh kepuasan e. berkeluarga 37. Bentuk pemerintahan Israel pada jaman Hakim-Hakim adalah.... a. Demokrasi b. Monarki c. Oligarki d. Theokrasi e. Otoriter 38. Standar ketaatan kita terhadap pemerintah adalah... a. ketaatan pada penguasa b. ketaatan pada rakyat c. ketaatan pada pejabat d. ketaatan pada Allah e. ketaatan pada gereja 39. Hak mengimplikasikan kewajiban dan kewajiban mengimplikasikan hak. Hak tanpa kewajiban bisa dikatakan... a. kesewenang-wenangan b. perbudakan c. penjajahan d. otoriter e. pelecehan 40. Gereja sebagai institusi sosial mempunyai pengertian... a. Gereja sebagai persekutuan orang percaya b. Gereja melakukan pelayanan sosial c. Gereja merupakan persekutuan yang dilembagakan oleh undang-undang, yang dapat berarti pula organisasi sosial d. Gereja memiliki pengurus e. Gereja merupakan organisasi sosial politik dalam masyarakat 41. Gereja sebagai institusi sosial merupakan bentuk gereja... a. yang kelihatan 4 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. b. tidak kelihatan c. yang samar-samar d. yang kelihatan dan tidak kelihatan e. yang memiliki kepengurusan tidak jelas Bentuk Gereja yang tidak kelihatan adalah.... a. persekutuan b. masyarakat c. komunikasi dengan sesamanya d. organisasi e. perkumpulan Pertumbuhan gereja terletak pada.... a. perpindahan warga dari gereja lain kegerejanya b. pelayanan liturgis c. perkembangan “organisme” dalam gereja itu sendiri d. organisasi gereja yang solid e. kegiatan gereja yang padat Persatuan gereja dapat terwujud pada 25 Mei 1950 dengan lahirnya gerakan Oikumene yang bernama... a. World Council Churches b. Dewan Gereja-Gereja di Indonesia sekarang PGI c. Komisi Wali Gereja Indonesia d. Persekutuan Injili Indonesia e. Reformed Ecumenical Council Berikut ini peran umat Kristen yang seharusnya terhadap bangsa dan negara dalam kegiatan politik, kecuali... a. tidak usah terlibat dalam politik karena politik itu kotor b. menjadi garam dunia c. menjadi terang dunia d. menjadi surat Kristus e. menyuarakan suara kenabian Gereja tidak mendapat subsidi dari pemerintah tetapi mendapat kebebasan penuh untuk berkembangan, model hubungan gereja dengan negara tersebut merupakan pola.... a. terpisah dan bermusuhan b. terpisah tidak bermusuhan c. mapan d. semi terpisah e. transformatif Agama sangat potensial sebagai faktor destruktif /merusak jika.... a. menganggap dirinya yang paling benar b. masalah yang dihadapi agama sama c. disatukan dalam wadah dialog antar umat beragama d. agama itu dijadikan kendaraan untuk mencapai kepentingan politik orang tertentu e. terjadi pencampuran ajaran/sinkretisme Titik temu agama-agama terletak pada..... a. dialog b. persamaan doktrin c. persamaan umat d. etika dan moral e. persoalan-persoalan yang sama yang dihadapi Gereja harus menjadi penuntun bagi masyarakat untuk hidup/penerang dalam kebenaran sekaligus menjadi teladan dalam kebenaran. Dalam hal ini gereja sebagai .... a. tubuh Kristus b. garam c. rekan sekerja Allah d. alat keselamatan e. terang dunia Gereja sebagai garam yang menunjukkan keawetan, artinya.... a. memberi rasa pada kehidupan manusia b. gereja harus mencegah pembusukan dan kejahatan c. menjadi contoh kesucian dan kemurnian hidup Kristen d. gereja harus memberi makna baru e. gereja harus menjadi saluran berkat pada masyarakat sekitar 5

Demikianpula, dhamir (kata ganti) "ه" pada hadits di atas kembali kepada orang yang hendak berkurban. Larangan dalam hadits ini ditujukan khusus untuk orang yang berkurban. Adapun keluarganya atau pihak yang disertakan, tidak mengapa mengambil kulit, rambut, dan kukunya. Sebab, yang disebut dalam hadits ini adalah yang berkurban saja.
Kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan? philia storge agape eros Kunci jawabannya adalah C. agape. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan agape.
Sekecilapapun pengorbanan yang kita lakukan, tidak akan kembali atau berakhir dengan sia-sia. Pengorbanan kita pastilah akan menghasilkan kebahagiaan untuk orang yang kita kasihi. Sama seperti pengorbanan Yesus di kayu salib, walaupun masih banyak orang yang menolak cintaNya, namun banyak juga yang diselamatkan dari hasil pengorbananNya itu.
– Pertanyaan kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan merupakan pertanyaan yang kerap ditanyakan saat ulangan yang dilaksanakan saat berakhirnya sebuah pembahasan. Ini adalah semacam uji kompetensi guna menilai pengertian peserta didik atas bahan ajar yang diajarkan. Saat akhir tiap bab materi, para guru bakal memberikan soal. Gunanya yaitu untuk melihat sejauh mana para peserta didik dapat menyerap pembahasan yang diajarkan. Juga bagaimana umumnya peserta didik mencapai patokan yang digariskan dalam kurikulum. Pemahaman setiap peserta didik pastilah berlainan. Tapi secara umum bisa menggunakan nilai rata-rata. Nilai tersebut yang nantinya akan dibandingkan dengan patokan yang digariskan dalam kurikulum. Guna melihat apakah pencapaiannya terpenuhi. Baca Juga Jawaban Soal Sistem Ekskresi Manusia Bertujuan Untuk Mengeluarkan Apa? Pencapaian inilah yang akan dijadikan patokan dalam kurikulum. Untuk memantau apakah pedoman yang ditetapkan memang sejalan dengan tingkat pemahaman para siswa untuk kelas tersebut. Sehingga dapat menjadi input guna revisi dan pengembangan kurikulum. Pertanyaan Kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan A. agape B. eros C. philia Editor Rian Dwi Atmoko Sumber Brainly Tags Terkini Teladanlain dalam hal mengasihi dengan rela berkorban bisa kita lihat d i dalam 1 Yohanes 3:16-18. Itulah teladan Tuhan Yesus sendiri dengan Ia rela mengorbankan nyawa-Nya demi mengasihi kita. Karena itu, bila kita mau mengikuti teladan kasih Tuhan Yesus ini, kita diajar untuk mau mengasihi saudara-saudara kita dengan rela berkorban. EKSPOSISI GALATIA 412-20 Gulang Wibisono, LATAR BELAKANG KITAB GALATIA Penulis BYZ Galatians 11 Pau/loj avpo,stoloj ouvk avpV avnqrw,pwn ouvde. diV avnqrw,pou avlla. dia. VIhsou/ cristou/ kai. qeou/ tou/ evgei,rantoj evk nekrw/n ITB Galatians 11 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, Semua mengakui bahwa penulis Surat Galatia adalah Paulus. Secara tradisi Galatia diterima sebagai satu dari 4 surat utama Paulus Roma, 1 dan 2 Korintus dan Galatia Galatia menjadi patokan untuk menilai apakah surat-surat lainnya dapat diterima sebagai tulisan paulus atau tidak. Ditujukan kepada Surat ini ditujukan kepada Jemaat-jemaat di Galatia 12, BYZ Galatians 12; kai. oi` evmoi. pa,ntej avdelfoi, tai/j evkklhsi,aij th/j Galati,aj ITB Galatians 12 dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia. Nama Galatia berasal dari nama bangsa Kelt, yang sejak 279 sM. Memasuki Asia Kecil negeri Turki sekarang. Bangsa ini berasal dari Eropa. Surat ini ditulis Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat Galatia yang menerima Kabar baik dari dirinya sendiri. Paulus memperingatkan mereka, agar waspada terhadap ajaran dan serangan-serangan para lawan Paulus, terhadap orang-orang ke-Yahudian, bukan orang-orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen. Waktu Penulisan dan Tempat Penulisan Ada beberapa pendapat dari para ahli Perjanjian Baru tentang waktu dan tempat penulisan Surat Galatia; Andaikata jemaat-jemaat Galatia terletak di bagian Selatan wilayah Galatia Kis. 134-14-26, maka mungkin surat Galatia ini disusun sebelum perundingan-perundingan yang tertera dalam Kis 15, sehingga perkunjungan Paulus yang diceritakan dalam Gal. 2-10 adalah sama dengan perkunjungan yang disebut Kis. 1130, 1224. Surat Galatia kemungkinan di tulis di Antiokhia Siria dalam tahun ± 48. dan merupakan Kitab tertua dalam PB. Akan tetapi mungkin juga Surat Galatia disusun sesudah perundingan tersebut dalam Kis 15, yaitu pada perjalanan Paulus ke dua, boleh jadi di penulisannya di Korintus dalam Tahun 50. Kemungkinan lain ialah jemaat-jemaat di Galatia terdapat di daerah Galatia Utara. Sarjana-sarjana mendukung teori ini, bahwa Paulus atas perjalanannya yang kedua melalui Galatia Kis. 166 serta mendirikan jemaat di daerah itu. Jika kata Yunani dalam Gal. 413 diterjemahkan dengan ”pertama kali” ro,teron adjective accusative neuter singular comparative from pro,teroj, a, on.—For Gal 413 the first time and once are both possible. Maka kesimpulannya bahwa Paulus menulis Surat Galatia ini setidak-tidaknya pada perjalannya yang kedua ke situ, jadi dalam teori “Galatia Utara” pada perjalanan Paulus ke tiga setelah Kis1823, mungkin selama Paulus tinggal di Efesus ± 53-56 M.. Alasan Penulisan Paulus menulis surat yang sangat penting ini, karena orang-orang Kristen di Galatia telah menyimpang dari pengertian yang benar tentang iman Kristen Gal 16. Mereka dalam bahaya besar karena ada orang-orang yang memutarbalikkan kebenaran Injil tentang kemerdekaan Kristen, dengan peraturan yang telah disahkan orang Yahudi. Diantara peraturan ini, sunat menduduki tempat terpenting; dalam peraturan itu juga termasuk perhatian akan penanggalandibingungkan oleh ke-Yahudian yang ingin membebani mereka dengan kebiasaan sunat dan dengan menaati hukum-hukum Yahudi lainnya Gal 31 yang mengatakan bahwa hanya dengan jalan ini mereka dapat menikmati hubungan istimewa dengan Allah. Paulus sangat yakin jika mereka bersandar pada hukum Yahudi dalam hubungan mereka dengan Allah, berarti mereka menyangkal inti Injil, yaitu bahwa hubungan Allah dengan manusia bergantung pada iman, bukan pada perbuatan. Dalam surat ini Paulus menjelaskan hubungannya dengan gereja di Yerusalem. Ia juga menerangkan tentang sifat kebebasan Kristen yang timbul apabila orang Kristen beriman terhadap Kristus dan bukan mencoba untuk menyenangkan Allah melalui ketaatan kepada hukum Taurat. EKSPOSISI GALATIA 412-20 ITB Galatians 412 Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab akupun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu. 12 Dalam perikop ini Rasul Paulus menyapa Jemaat Galatia dengan ungkapan“saudara-saudaraku”kata adelpha avdelfoi, kata benda vocatif maskulin jamak biasa dari kata avdelfo,j adelphos {ad-el-fos’}, berarti saudara karena kepercayaan yang sama a fellow believer, saudara dalam Kristus, orang-orang Kristen yang sama-sama ditinggikan Christians, as those who are exalted to the same heavenly place, menunjukkan kedekatan hubungan dengan mereka, tapi juga mengingatkan posisi mereka yang istimewa sebagai orang percaya sama seperti Paulus. ITB Galatians 413 Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku. ITB Galatians 414 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. ITB Galatians 415 Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku. 13-15 Paulus mengingat bagaimana dia pertama kali bertemu dengan jemaat Galatia dan memberitakan Injil kepada mereka, ketika dia dalam keadaan lemah karena sakit. Kata astheneian avsqe,neian kata benda akusatif feminim tunggal biasa dari kata avsqe,neia astheneia {as-then’-i-ah}, berarti kekuatan kurang, lemah, cacat dari tubuh, kondisi yang kurang sehat, menanggung penderitaan. Menurut orang Korintus keadaan fisik Paulus yang lemah, sebagai akibat dari siksaan yang keji 2 Kor 1010. Cerita-cerita tertua mengatakan bahwa penderitaan Paulus itu berupa sakit kepala yang sangat berat dan sangat melemahkan. Bahkan dari perikop ini ada dua petunjuk muncul . Kata-kata yang sekarang diterjemahkan dengan ”kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang menjijikkan” sebenarnya secara harafiah berarti “kamu tidak meludahi aku”. Dalam dunia kuno ada suatu kebiasaan bahwa orang harus meludah bila bertemu dengan orang yang berpenyakit ayan; maksudnya untuk menghindarkan diri dari roh jahat yang diduga menghinggapi si penderita. Dengan pemakaian kata-kata tersebut di atas, maka Paulus sebenarnya juga telah dianggap sebagai seorang yang berpenyakit ayan. dan sekiranya mungkin orang-orang Galatia pasti telah memberikan mata mereka kepada Paulus. Hal itu dapat terjadi karena ada dugaan bahwa Paulus terlalu sering melewati Jalan Raya Damsyik, dimana ia pernah mengalami peristiwa yang kena mengena dengan matanya. Paulus selalu mendapat kesulitan karena matanya yang disilaukan oleh peristiwa itu. Karena itu penglihatan Paulus hanya samar-samar dan selalu disertai rasa sakit. ITB Galatians 416 Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu? 16 Orang-orang Galatia pada waktu itu benar-benar mengasihi Paulus, tetapi sekarang seakan- akan mereka menjadi musuh karena Paulus mengatakan kebenaran kepada mereka. Kata ajektif normal nominatif maskulin tunggal tidak langsung dari kata Evcqro,j echthros, berarti ”lawan, dibenci hatred, musuh.” Kebenaran Injil tidak dapat disesuaikan dengan ajaran-ajaran lain, makanya kebenaran itu menimbulkan perlawanan. ITB Galatians 417 Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka. ITB Galatians 418 Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain dalam perkara-perkara yang baik, asal pada setiap waktu dan bukan hanya bila aku ada di antaramu. 17-18 Kata zeloosin zhlou/sin kata kerja present indikatif aktif orang ke3 jamak dari kata zhlo,w zeloo, berarti ”menjadi cemburu, mengikuti, berusaha untuk…” Dalam perkembangan ini orang-orang Yudais memegang peranan penting. Untuk mengusahakan supaya ajaran mereka diterima maka mereka mengkambinghitamkan Paulus band. 110-12. Dengan demikian percaya kepada mereka sama dengan menolak Paulus. Dalam hal ini orang-orang itu sangat rajin memikat orang-orang Galatia. ITB Galatians 419 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. 19 ”Anak-anakku”kata-kata pengecil dalam bahasa Latin dan Yunani selalu mengungkapkan perasaan yang dalam. Kata Tekni,a teknia kata benda vokatif neuter jamak dari kata tekni,on teknion {tek-nee’-on}, berarti ”anak-anak kecil, satu panggilan yang penuh kasih dari guru kepada para muridnya”. Yohanes seringkali menggunakan kata-kata seperti itu; tetapi Paulus hanya memakainya dalam perikop ini. Di sini hatinya telah meluap-luap. Perlu kita catat bahwa Paulus tak pernah mengumpat dengan kata-kata yang pedas, karena ia sangat mendambakan anak- anaknya yang sesat. Kasih yang mendalam pasti akan dapat menerobos segala hal yang tak tersapa oleh suara-suara kemarahan. Paulus seakan-akan menderita sakit bersalin lagi, kata wvdi,nw kata kerja indikatif present aktif orang ke1 tunggal dari kata wvdi,nw odino {o-dee’-no}, berarti ” merasakan sakitnya melahirkan anak, sakit bersalin”. Beberapa kali Paulus menyebut dirinya bapa I Kor. 415; I Flm. 10 yang memperanakkan orang-orang percaya, di sini ia membandingkan dirinya dengan seorang ibu yang sedang melahirkan anaknya, dan dengan demikian ia menitikberatkan pada keterharuannya, kekuatirannya. Sekali lagi haruslah orang-orang Galatia itu dilahirkan sebagai anak-anaknya, yaitu sebagai anak-anak yang serupa dengan Kristus band. 68; 817; Kol. 212; 31; 2 ITB Galatians 420 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu. 20 Perasaan Paulus yang penuh kasih itu melimpah sekali. Ia ingin berada diantara mereka, kata h;qelon eth-el-on kata kerja indicatif imperfek aktif dari kata qe,lw thelo {thel’-o} eqe,lw ethelo {eth-el’-o}, berarti ”memiliki keinginan yang kuat, bertekad, mengharapkan, mengasihi, dengan senang”. Tetapi itu tidak mungkin, kalau ia di tengah-tengah mereka maka ada kesempatan untuk bertukar pikiran dalam suasana tenang band. I 2 1221;1310. Tetapi kesempatan untuk bergaul langsung dengan orang-orang Galatia itu tidak terbuka bagi Paulus, sehingga terpaksa ia melakukannya dengan perantaraan suatu surat. Dari nada surat itu kedengaran kepada kita bahwa inilah usaha terakhir bagi Paulus untuk meyakinkan orang-orang Galatia. Praktis ia sudah habis akal. APLIKASI GALATIA 4 12-20 Kasih yang rela berkorban Rasul Paulus memulai perikop ini dengan permintaan agar Jemaat-jemaat Galatia yang dia kasihi bahkan disapa sebagai saudara menjadi seperti dia karena dia telah lebih dahulu menjadi seperti mereka, sebagai orang Yahudi tidaklah mudah bagi Paulus untuk bergaul bahkan mengasihi orang yang bukan Yahudi seperti Jemaat-jemaat Galatia. Hanya kasih Yesus yang memungkinkan semua itu. Perikop ini berisi argumentasi Paulus berdasarkan perasaannya sebagai Rasul. Paulus tidak membuat imbauan teologis tetapi imbauan pribadi. Ia mengingatkan bahwa demi merekalah ia telah menjadi non-Yahudi; ia telah melepaskan diri dari tradisi-tradisi yang dikenalnya sejak kecil; ia menjadi sama seperti mereka dan itulah sebabnya ia menghimbau mereka untuk tidak menjadi Yahudi, tetapi menjadi sama seperti dia. Paulus adalah seorang bapa rohani yang baik; ia pandai mengimbangi teguran dengan kasih. Sekarang ia beralih dari “pukulan” ke “pelukan”sementara ia mengingatkan orang-orang percaya akan kasih mereka kepadanya. Pada suatu saat mereka bersedia mengorbankan apapun bagi Paulus. Demikian besarnya kasih mereka, tetapi sekarang mereka telah menjadi musuhnya. Para penganut Yudaisme telah datang dan mencuri kasih mereka. Kasih yang melimpah yang dimiliki Paulus untuk Jemaat Galatia digambarkan seperti hubungan ibu dan anaknya, ungkapan “anak-anakku”dan ”menderita sakit bersalin” menunjukkan pengorbanan yang dirasakan Paulus merupakan bukti dari betapa besarnya kasih dia kepada Jemaat-jemaat Galatia. Sebagai perintis ataupun gembala Jemaat diperlukan kasih yang besar dari para hamba Tuhan yang melayani, kadang kekecewaan karena Jemaat tidak tumbuh seperti yang diharapkan sering membuat seorang hamba Tuhan putus asa, semua pengorbananpun terasa sia-sia saja. Hamba Allah yang sejati tidak “memanfaatkan orang”untuk membesarkan diri atau pekerjaannya; ia melayani di dalam kasih untuk menolong orang mengenal Kristus dengan lebih baik dan memuliakan dia. Marilah kita belajar dari Sang Guru Agung kita yang kasihNya melimpah bahkan rela mati untuk menebus dosa manusia. Ketika kita merasa kurang mengasihi biarlah Dia yang telah lebih dulu mengasihi kita, melimpahkan kasihNya. Kasih yang rela berkorban untuk orang-orang yang bahkan tidak menunjukkan kasih kepada kita. Keberanian menyatakan kebenaran Perlu keberanian untuk menyatakan kebenaran, ketika Rasul Paulus mendengar bahwa Jemaat-jemaat Galatia mulai dibingungkan dengan ajaran sesat, segera Paulus mengirimkan surat yang berisi teguran dan peringatan agar mereka kembali kepada kebenaran Injil yang memerdekakan. Walaupun itu membuat dia dimusuhi, dianggap musuh oleh Jemaat yang begitu dia kasihi karena Paulus berani menyatakan kebenaran bukanlah keadaan yang menyenangkan. Sebagai hamba Tuhan seringkali kita harus memilih diam atau menyatakan kebenaran, perasaan dimusuhi atau dianggap aneh karena menyatakan kebenaran bukanlah hal yang mudah. Tapi itu bukan berarti kita putus asa dan menjadi tidak peduli. Jemaat tetap perlu tahu apa yang benar atau salah sepahit apapun itu. Seperti orangtua yang selalu ingin yang baik untuk anak-anaknya walaupun terkadang si anak tidak mau mendengar atau menerimanya, perintis atau gembala Jemaat perlu terus menunjukkan kebenaran dalam Kristus dalam pengajarannya. Amien. DAFTAR PUSTAKA OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru YogyakartaKanisius, cet. ke-7, 1992. Drs. Duyverman, Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-11, 1996. Tafsiran Alkitab Surat Galatia Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-7, 2001. John Balchin, Peter Cotterell, Mark Evans, Gilbert Kirby, Peggy Knight, Derek Tidball, Intisari Alkitab Jakarta Persekutuan Pembaca Alkitab, cet. ke-1, 1994. John Drane, Memahami Perjanjian Baru – Pengantar Historis Teologis Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-1, 1996. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat-surat Galatia dan Efesus Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-9, 2008. Warren W. Wiersbe, Merdeka Di Dalam Kristus – Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup, 1975.

Kasihyang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan.. a. agape b. eros c. philia d. storge e. thraskeia. 7. Berikut bukan merupakan tujuan berpacaran.. a. bertumbuh secara emosional 23. Tugas gereja untuk bersekutu disebut juga dengan..

1 Korintus 133, “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.” Berbicara tentang pengorbanan, siapa diantara kita yang pernah mengalaminya? Mungkin korban waktu, korban uang, korban tenaga? Tetapi pertanyaannya, seberapa banyak yang mau berkorban untuk orang lain? Terlebih lagi bagi mereka yang tidak ada hubungannya dengan kita. Bapak-Ibu, fakta membuktikan hanya sedikit saja orang yang mau berkorban untuk orang lain. Kalaupun ada, itupun ia lakukan karena ada faktor lain yang mempengaruhinya. Thanos vs Yesus Thanos Film Avengers Infinity War mengisahkan Thanos, seorang tokoh antagonis yang menjadi momok bagi para jagoan Marvel. Film ini menceritakan bagaimana Thanos berjuang mengumpulkan infinity stone satu per satu yang berjumlah 6 buah. Sebenarnya apa keinginan si Thanos ini? Dengan infinity stones, Thanos hendak melenyapkan setengah penduduk dari alam semesta! Ia melakukan hal ini hanya karena satu tujuan yaitu untuk suatu misi penyelamatan dunia! Ia melihat bahwa alam semesta ini menghadapi suatu bahaya yang gawat, yaitu overpopulation. Sumber daya yang terbatas di alam semesta tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup yang bertambah semakin banyak. Thanos dihina, diolok-olok, dan tidak dipandang, padahal ia membawa suatu misi penyelamatan dunia. Yang lebih mengesankan lagi, Thanos juga memiliki seorang anak tunggal yang sangat ia kasihi, yaitu Gamora. Dalam cerita ini, salah satu infinity stone yang harus dikumpulkan adalah soul stone. Bagaimana cara mendapatkannya? Batu ini hanya bisa diperoleh dengan jalan mengorbankan orang yang sangat dikasihi. Maka demi keselamatan seluruh dunia, dengan cucuran air mata yang sangat berat, Thanos menangkap Gamora yang dengan kuat meronta-ronta ingin melepaskan diri. Thanos membawanya ke pinggir tebing, lalu mendorongnya sebagai korban demi memperoleh soul stone. Misi penyelamatan Thanos dapat kita katakan sebagai perjuangan di dalam “pengorbanan demi kebaikan banyak orang”. Inilah tema yang cocok diberikan bagi Thanos. Nampaknya tema ini cukup familier bagi kita sebagai orang Kristen. Namun, apakah kisah keselamatan Thanos dapat dilihat sama dengan kisah keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus? Sebelum masuk ke masalah pengorbanan, kita perlu tau bahwa dunia mengenal konsep segala cara dihalalkan demi mencapai tujuan yang baik atau mulia. Salah satu kisah cerita yang terkenal pada masa kecil adalah Robin Hood. Konsep ini sering kali digunakan dengan menempatkan hukum di dalam tangan manusia. Yang perlu dipertanyakan adalah apa atau siapa yang menentukan tujuan yang ingin dicapai itu mulia atau tidak mulia? Dan, pemegang konsep ini akan menjadi orang yang menghalalkan segala cara! Semua bisa dilakukan asalkan atas nama “kebaikan”. Melihat problem ini, kita harus sadar bahwa pembenaran suatu etika tidaklah selalu dari tujuan yang membenarkan cara. Tuhan menuntut ketaatan dan pertanggungjawaban kita dalam keduanya, baik tujuan maupun cara. Dalam Alkitab kita melihat Paulus mengecam konsep melakukan hal yang buruk supaya yang baik bisa dihasilkan Rm. 38. Ketaatan kepada hukum Tuhan seharusnya menjadi pedoman bagi tindakan etika kita. Dengan dasar ini kita akan coba melihat kepada kasus etika Thanos. Kita akan melihat secara sederhana dan singkat, cerita apa yang ia hidupi sehingga ia mengambil cara atau metode seperti demikian. Thanos, berdasarkan pengalamannya, melihat suatu masalah overpopulation dalam dunia ini. Masalah ini memang real ada. Dari kisah penciptaan, kita tahu bahwa Allah menciptakan dunia ini sungguh amat baik. Namun masalah muncul ketika manusia tidak lagi menjalankan hukum-hukum Allah. Solusi bagi hal ini tentu bukan dengan langkah ekstrem Thanos yang menghabisi separuh penduduk dunia dengan mengatasnamakan jalan keselamatan. Solusi ini tidak tepat sasaran meskipun terlihat cepat dan mudah tindakannya. Yesus Dalam cerita Avengers, kita melihat dengan jelas bahwa Gamora adalah kurban. Dia dipaksa oleh Thanos untuk dijadikan tumbal dalam menggenapi misi keselamatan. Apa daya karena kalah kekuatan, Gamora berhasil dikurbankan. Dia hanya bisa pasif dan pasrah, tidak punya kebebasan apa-apa. Dia victim dan hanya menjadi objek secara total. Sangat berbeda dengan gambaran Yesus di dalam Yesaya 537, Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya. Ada sebuah kerelaan di sini, “Ia membiarkan diri-Nya.” Meski kita tahu bahwa Tuhan Yesus memiliki kekuatan untuk memanggil ribuan malaikat menolong-Nya saat ditangkap, tetapi itu tidak dilakukan-Nya. Di sini Dia menjadi “Subjek yang berkorban”. Sang korban itu secara aktif dan bebas mengorbankan diri-Nya demi orang lain. Ini suatu tindakan yang berbeda secara radikal. Cerita apa yang kita hidupi? Thanos atau Yesus? Dalam Yohanes 1512-13, Tuhan Yesus mendorong kita untuk hidup dalam kasih yang mengorbankan diri, seperti Dia sudah terlebih dahulu memberikannya kepada kita. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kita dipanggil untuk berkorban bagi yang lain. Berkorban di dalam kasih dan bukannya mengurbankan orang lain demi diri sendiri. “You can sacrifice and not love. But you cannot love and not sacrifice.” Kris Vallotton CM Post Views 95
3ozI1I.
  • ghkfnh615a.pages.dev/72
  • ghkfnh615a.pages.dev/346
  • ghkfnh615a.pages.dev/171
  • ghkfnh615a.pages.dev/167
  • ghkfnh615a.pages.dev/135
  • ghkfnh615a.pages.dev/136
  • ghkfnh615a.pages.dev/21
  • ghkfnh615a.pages.dev/111
  • ghkfnh615a.pages.dev/212
  • kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan