DalamUU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi juga disebutkan, bahwa salah satu tujuan Pendidikan Tinggi adalah mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
23. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai alat pemersatu Bangsa?JawabanNilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dijadikan dasar dalam motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, seperti yang terkandung dalam arti Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila lahir sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri. Artinya adalah, bahwa mendirikan sebuah negara hanya semata-mata untuk mewujudkan sebuah tatanan masyarakat yang sejahtera, makmur dan sentosa. Bahwa tujuan tersebut adalah "kontrak sosial" antara Negara dengan rakyatnya, dan Negara sebagai organisasi yang mengatur, berkewajiban untuk membawa rakyat kepada tujuan yang dimaksud, tanpa menghilangkan hak-hak rakyatnya, sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, karena rakyatlah yang memiliki negara, bukan negara yang memiliki Apa yang menjadi kendala bagi Pancasila dalam usaha mempersatukan Bangsa?JawabanDalam prakteknya saat ini, nilai Pancasila diuji kekuatnnya oleh tantangan dalam era globalisasi seperti halnya dengan Amandemen UUD 1945 yang sarat akan kontroversi, sedangkan pada elite reformasi hanya mempraktekkan budaya demokrasi liberal atas nama HAM. NKRI sebagai Negara hukum prakteknya justru menjadi menjadi Negara yang tidak menegakkan kebenaran, keadilan dan kerakyatan yang berdasrkan pancasila dan UUD 45. Prakteknya dalam budaya korupsi makin menggunung, mulai dari tingkat pusat samapai pada berbagai daerah. Kekayaan Negara yang di peruntukkan pada rakyatnya demi kesejahteraan malah di nikmati oleh elite reformasi. Demikian pula NKRI sebagai Negara hukum, keadilan dan supermasi hukum termasuk juga HAM belum bisa di Contoh konkrit Pancasila sebagai pemersatu bangsa?JawabanContohnya, sampai sekarang ini, jika Pancasila tidak ada, maka pada saat dan detik ini, pasti ada pemberontakan dimana-mana – mengetahui bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, tetapi karena adanya Pancasila, Undang-Undang pun dibentuk dan akhirnya ada sanksi dan hukuman jika ada warga negara yang melanggar Undang – undang, biarpun mirisnya pada zaman ini, ada Pancasila pun mereka masih memberontak, bisa kita bayangkan jika tidak ada Pancasila sebagai pemersatu Hubungan Proklamasi dengan Pancasila?JawabanProklamasi merupakan titik kluminasi jenuh/tinggi perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah. Perjuangan bangsa indonesia ini kemudian di jiwai,disemangati,didasari oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai-nilai dalam pancasila yang mendasari perjuangan bangsa indonesia untuk merebut kemerdekaan yang puncaknya ditandai dengan Hubungan Pancasila dengan Proklamasi?JawabanNilai-nilai pancasila pada saat penjajah kolonial sebelum terjadinya proklamasi selalu direndahkan, dilecehkan, diinjak-injak. Kemudian dengan dilakukannya proklamasi nilai pancasila ditegakkan, diselamatkan, di tinggikan, dijunjung tinggi. Sehingga dengan melakukan proklamasi yang pada awalnya pada masa penjajahan pancasila tidak dianggap bahkan di lecehkan maka dengan perjuangan rakyat bangsa indonesia kedudukan pancasila sebagai dasar negara kembali di Apa persamaan Pancasila dan Proklamasi?JawabanPancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia; sebagai asas kerohanian dan dasar filsafat negara; merupakan unsur penentu daripada ada dan berlakunya tertib hukum bangsa Indonesia dan pokok kaidah negara yang fundamental. Sedangkan proklamasi merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia yang bertekat untuk merdeka yang disemangati oleh jiwa Pancasila. Proklamasi merupakan perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah. Perjuangan bangsa indonesia ini kemudian di jiwai, disemangati, didasari oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai-nilai dalam pancasila yang mendasari perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan yang puncaknya ditandai dengan Apa faktor internal yang dapat mempengaruhi/memperhambat penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat?JawabanKarena Indonesia adalah negeri yang sungguh kaya akan lahan, hasil bumi dan etnis, maka faktor geografi, heteroginitas etnis, agama dan kultur, kesenjangan ekonomi dan sosial yang aman besar, pertentangan politik dan ideologi aliran serta fragmentasi dikhotomik dapat menjadi faktor yang dapat menghambat pelestarian Apa yang memperkuat ancaman pelestarian dari Pancasila dari luar negeri?JawabanLetak geografis Indonesia yang sangat strategis yang terletak pada posisi silang sangat berpengaruh terhadap kepentingan internasional dan Indonesia dengan kekayaan alamnya merupakan sasaran yang akan menjadi Hakikat Apa faktor luar yang menyebabkan penerapan Pancasila di Indonesia terganggu?JawabanAkibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bentuk-bentuk ancaman dalam spektrumnya juga berubah dengan cepat, sehingga perlu kecermatan dan pengamanan yang terus menerus terhadap setiap perkembangan dan perubahan yang Sudahkah bangsa Indonesia menerapkan pancasila sebagai dasar Negara? Jelaskan!JawabanUpaya dalam mempertahankan Pancasila bukan berawal dari diri kita sendiri. Apakah sudah menerapkannya dikehidupan sehari-hari. Upaya tersebut dimulai dari kita sendiri yang melakukan dan menjalankan kehidupan sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi negara. Sehingga dapat memberi contoh kepada orang lain bagaimana mengimplementasi Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta tujuan negara dapat Bagaimana cara termudah untuk melestarikan Pancasila dewasa ini?JawabanUntuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat usaha yang berpola, dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi kelestarian nilai-nilai Pancasila. Faktor-faktor itu antara lain ideologi lain yang berkembang dewasa ini; perkembangan teknologi mutakhir di bidang komunikasi massa; transportasi dan Bagaimana cara melestarikan Pancasila melalui pendidikan ?JawabanDalam melaksanakan Pancasila, maka peranan pendidikan sangat penting, baik pendidikan di sekolah formal maupun pendidikan di luar sekolah non formal yang terletak di dalam keluarga dan lingkungan Bagaimana cara melestarikan Pancasila melalui media massa?JawabanWalaupun pola pelaksanaan Pancasila melalui jalur media massa dapat pula digolongkan sebagai salah satu jalur aspek pendidikan dalam arti luas, namun peran media massa sedemikian pentingnya sehingga perlu mendapat penonjolan sebagai jalur tersendiri. Dalam hubungannya dengan ini, ditekankan pula pentingnya media tradisional seperti pewayangan serta bentuk-bentuk seni rakyat lainnya. Disamping media moderen seperti perusahaan, radio, televisi dan internet. Dalam menggunakan komunikasi moderen ini perlu dijaga agar terhindar dari siaran yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan Tuliskan Contoh menghayati nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!JawabanContoh menghayati nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-haria. Menjaga kerukunan hidup antar umat beragama,b. Merasakan penderitaan orang lain atau tenggang rasac. Menjalin persatuan dan kesatuan,d. Menghormati pendapat orang lain, dane. Tidak membedakan si kaya dan si Tuliskan contoh sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka!JawabanContoh sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbukaa. Menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai filter masuknya budaya asing Baratb. Terbuka terhadap nilai-nilai baru namun tetap sesuai dengan nilai dasar Pancasilac. Bersedia mengkaji Pancasila melalui wacana, diskusi, tulisan maupun penelitiand. Mentaati norma social maupun norma hukum yang sesuai dengan nilai Pancasila38. Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat dinamis. Jelaskan maksudnya!JawabanKarena pancasila dapat selalu menyesuaikan diri dengan perubahan Mengapa Pancasila dijadikan sebagai Ideologi negara?JawabanPancasila dasar negara kita dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangsa yang merupakan kepribadian, bangsa perjanjian luhur serta tujuan yang hendak diwujudkan. Karena itu pancasila dijadikan ideologi Bagaimana cara menumbuhkan kadar dan idealism yang terkandung Pancasila sehingga mampu memberikan harapan optimisme dan motivasi untuk mewujudkan cita-cita?JawabanKita harus menempatkan Pancasila dalam pengertian sebagai moral, jiwa, dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia keberadaanya/lahirnya bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Selain itu,Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Artinya, jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini keluar diwujudkan dalam sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia yang pada akhirnya mempunyai cirri khas. Sehingga akan muncul dengan sendirinya harapan optimisme dan motivasi yang sangat berguna dalam mewujudkan cita-cita bangsa Mengapa Pendidikan Pancasila diberikan pada tiap Program Studi di Perguruan Tinggi?JawabanMahasiswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan memahami landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila, Pancasila sebagai karya besar bangsa Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar dunia lainnya. Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan kekaryaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan, sehingga memperluas cakrawala pemikirannya, menumbuhkan sikap demokratis pada mereka dalam mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam diarahkan untuk dapat memahami latar belakang historis kuliah Pendidikan Pancasila, dengaan memahami fakta budaya dan filsafat hidup bangsa Indonesia yang merupakan suatu pandangan hidup. Mereka diarahkan untuk memahami tujuan hidup bersama dalam suatu negara dengan cara mendiskusikannya diantara Mengapa Pendidikan Pancasila disebut sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian MKPK?JawabanKarena Materi kuliah pendidikan pancasila bertujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa, yaitu suatu aspek yang paling fundamental dalam kehidupan manusia, serta menjadi dasar dan landasan bagi semua aspek contoh berjiwa nasional yaitu mengepentingkan kepentingan bangsa dan kemanusiaan daripada kepentingan pribadi,lalu memiliki sikap toleransi yang tinggi,dan berjiwa pancasila yang memiliki integrasi moral yang tinggi43. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, ditinjau dari Ontologi Pancasila?JawabanSecara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Menurut Notonagoro hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia. Mengapa?, karena manusia merupakan subjek hukum pokok dari sila-sila Pancasila. Hal ini dapat dijelaskan bahwa yang berketuhanan Yang Maha berkemanusian yang adil dan beradab, berkesatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada hakikatnya adalah manusia. Dengan demikian, secara ontologis hakikat dasar keberadaan dari sila Pancasila adalah manusia. Untuk hal ini, Notonagoro lebih lanjut mengemukakan bahwa manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontol memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani. Selain itu, sebagai makhluk individu dan sosial, serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, secara hierarkis sila pertama Ketuhanan \ Maha Esa mendasari dan menjiwai keempat sila-sila Apa yang dimaksud Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, ditinjau dari Epistemologi Pancasila?JawabanKajian epistemologi filsafat Pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena epistemologi merupakan bidang filsafat yang membahas hakikat ilmu pengetahuan ilmu tentang ilmu. Kajian epistemologi Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Oleh karena itu, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia. Epistemologi Pancasila sebagai suatu objek kajian pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan Pancasila. Adapun tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana telah dipahami bersama, adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia itu sendiri. Merujuk pada pemikiran filsafat Aristoteles, bahwa nilai-nilai tersebut sebagai klausa material isi Pancasila.
Pancasilamemberi landasan bagi bangsa indonesia dalam mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. · Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna ebagai berikut : 1. Panca sila sebagai dasar negara adalah fondasi bagi pembentukan negara- bangsa ; 2.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Landasan ilmiah pendidikan mengacu pada dasar-dasar pengetahuan dan teori yang melandasi praktek-praktek pendidikan. Landasan ilmiah ini membantu mendukung pengembangan kebijakan pendidikan, desain kurikulum, metode pengajaran, evaluasi, dan penelitian dalam bidang adalah beberapa landasan ilmiah yang penting dalam pendidikan1. Psikologi Pendidikan Psikologi pendidikan mempelajari proses belajar dan pengajaran serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Psikologi pendidikan membantu memahami bagaimana individu memperoleh pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan mengatasi hambatan belajar. Konsep-konsep seperti motivasi, pembelajaran kognitif, perkembangan sosial dan emosional, dan teori belajar memainkan peran penting dalam landasan ilmiah pendidikan. 2. Sosiologi Pendidikan Sosiologi pendidikan mempelajari hubungan antara pendidikan dan masyarakat. Melalui perspektif sosiologis, kita dapat memahami bagaimana faktor sosial seperti struktur sosial, budaya, dan ekonomi mempengaruhi akses, kesetaraan, dan hasil pendidikan. Sosiologi pendidikan juga mempelajari dinamika dalam kelas, interaksi antara siswa, dan pengaruh institusi pendidikan terhadap proses sosialisasi. 3. Filosofi Pendidikan Filosofi pendidikan membahas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang tujuan pendidikan, nilai-nilai yang harus dipromosikan, dan etika dalam pendidikan. Landasan ilmiah ini membantu dalam membentuk kerangka pemikiran tentang landasan moral dan etis dalam pendidikan serta tujuan-tujuan pendidikan yang ingin Teori Pembelajaran Teori pembelajaran merujuk pada berbagai pendekatan dan perspektif tentang bagaimana individu memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Beberapa teori pembelajaran terkenal meliputi behaviorisme, konstruktivisme, teori kognitif, dan teori sosial. Teori-teori ini memberikan landasan untuk merancang strategi pengajaran yang efektif dan memahami proses belajar Neurosains dan Kognitif Landasan ilmiah ini berkaitan dengan pemahaman tentang bagaimana otak bekerja dan proses kognitif yang terlibat dalam pembelajaran. Penelitian dalam neurosains dan kognitif membantu memahami bagaimana informasi diproses, disimpan, dan diambil dalam konteks pembelajaran. Pengetahuan tentang neurosains dan kognitif dapat digunakan untuk meningkatkan metode pengajaran dan merancang lingkungan pembelajaran yang HISTORIS PENDIDIKAN Landasan historis pendidikan mengacu pada pemahaman tentang perkembangan sistem pendidikan dari masa lampau hingga saat ini. Memahami sejarah pendidikan membantu kita melihat bagaimana pendidikan telah berkembang, mengidentifikasi kebijakan dan praktik yang berhasil atau tidak berhasil, serta memahami konteks sosial, politik, dan budaya di balik perubahan adalah beberapa poin penting dalam landasan historis pendidikan1. Era Kuno Pendidikan pada era kuno berfokus pada pengajaran keagamaan dan etika. Contohnya, di Mesir kuno, pendidikan terutama diberikan kepada kelas sosial yang lebih tinggi dan berfokus pada pelatihan administrator dan imam. Di Yunani kuno, pendidikan lebih berpusat pada pembentukan warga negara yang baik melalui studi filosofi, seni, dan olahraga. 1 2 3 4 5 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Landasanideologis, yaitu Pancasila Landasan konstitusi, yaitu UUD 1945 Landasan operasional, yaitu GBHN Landasan historis, yaitu Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945” Landasan yang tersebut diatas merupakan landasan pokok pendidikan politik yang disertai landasan kesejarahan.
Makalah Landasan Pendidikan PancasilaDi susun oleh kelompok 4Tugas Pendidikan Pancasila Dan KewarganegaraanUniversitas Terbuka Jambi2020 KATA PENGANTARDengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Landasan Pendidikan Pancasila ini dengan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah Latar BelakangPenyajian perkuliahan pendidikan pancasila di mimbar perguruan tinggi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan landasab hokum yang telah ada serta analisis objektif ilmiah guna menemukanhakikat dan kebenaran pancasila sebagai dasar negara kesatuan RI, pandangan hidup bangsa Indonesia, filsafat bangsa dan sendi kehidupan bangsa Indonesia. Sehingga mahasiswa di arahkan untuk dapat memahami latar belakang historis kuliah pendidikan pancasila, dengan memahami fakta budaya dan filsafat hidup bersama dalam suatu negara, dengan cara mendiskusikan diantara mereka. Untuk itu harus di dasari dengan pemahaman dasar-dasar yuridis pendidikan nasional, pendidikan pancasila serta kompetensi yang diharapkan dari kuliah pendidikan pancasila beserta korelasi dengan masa sekarang dan berbangsa dan itu pengetahuan tentang landasan-landasan yang menjadi tonggak lahirnya pancasila perlu di pelajari dan di pahami agar lebih mengetahui sejarah dan nilai-nilai pancasila yang harus di amalkan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Lalu menjadikan generasi muda masa sekarang menjadi lebih cinta pada pancasila serta mengamalkannya pada kehidupan Rumusan MasalahDari latar belakang di atas dapat kami rumuskan permasalah nya adalah Bagaimana penjelasan landasan historis penjelasan mengenai landasan kultural penjelasan mengenai landasan yuridis penjelasan mengenai landasan filosofis Tujuan penulisanUntuk mengetahui penjelasan mengenai landasan historis mengetahui penjelasan mengenai landasan kultural mengetahui penjelasan mengenai landasan yuridis mengetahui penjelasan mengenai landasan filosofis Manfaat penulisanPenulisan makalah ini di lakukan untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh pembaca tentang landasan-landasan dalam pendidikan pancasila dalam yang meliputi; landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis dan landasan IIPEMBAHASANA. landasan pokok pendidikan pancasilaPancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa indonesia. Oleh karena itu, bangsa indonesia secara konsisten harus mengimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan yaitu dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara. Secara filosofis dan objektif rakyat indonesia sebelum mendirikan negara telah melaksanakan nilai-nilai pancasila yaitu sebagai bangsa yang berketuhanan. Berperikemanusiaan, bersatu, musyawarah dalam menghadapi persoalan hidup dan menegakaan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah merdeka nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat tersebut ditetapkan menjadi dasar negara Republik Indonesia oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus mengetahui Pancasila dasar negara agar dapat dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan UUD 1945 khususnya alinea IV menjadi dasar pertama untuk mempelajari Pancasila dasar negara tersebut. Berdasarkan pokok pikiran IV menegaskan adanya kewajiban bagi pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara agar memelihara budi pekerti yang luhur. Ini berarti supaya seluruh rakyat indonesia berbudi luhur sesuai dengan nilai-nilai pancasila dasar negara. Peraturan pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi pasal 13 ayat 2 menegaskan bahwa kurikulum yang berlaku secara nasional di atur oleh menteri pendidikan dan kebudayaan secara lebih terperinci pendidikan Pancasila di atur dalam surat keputusan direktur jenderal pendidikan tinggi. SK Dirjen Dikti Nomor 38/Dikti/Kep/2002 yang isinya bahwa pendidikan pancasila merupakan salah satu komponen dari mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa di perguruan penyelenggaraan pendidikan pancasila sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi di tegaskan dalam surat edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2013 tertanggal 30 JUNI 2011 bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan pancasila minimal2dua SKSatau di laksanakan bersam-sama mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan pancasila dan kewarganegaraan PPKn dengan bobot minimal 3tiga Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut ini;1. Pasal 2 menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan dan Bhineka Tunggal Pasal35 ayat 3 menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah pilihan tepat bagi bangsa Indonesia. Untuk itu perlu kiranya memahami nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila secara baik dan benar. Pemahaman yang benar terhadap pancasila memerlukan rasionalitas serta penjelasan tentang Pancasila. Untuk memahami pancasila secara baik dan benar maka perlu kiranya mempelajari,mendalami, menghayati dan selanjutnya mengamalkan dalam sebagai bidang kehidupan. Dalam memahami pancasila, perlu kiranya memahami terlebih dahulu landasan pokok pendidikan pancasila di perguruan tingi yang terdiri atas1. Landasan historis pendidikan pancasilaMemahami landasan historis pendidikan pancasila, berarti kita kembali memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan serta merebut kemerdekaan atau upaya dalam membebaskan kemerdekaan dari belenggu penjajah berabad-abad lamanya. Dalam konteks ini, pemahaman tersebut di tingkatkan menjadi sebuah kesadaran yakni perjuangan bangsa Indonesia didasari, disemangati dan di jiwai oleh nilai-nilai Pancasila yang telah ada dalam diri bangsa Indonesia sejak lama. Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses yang cukup panjang menghantarkan bangsa ini menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, serta memiliki semangat kebersamaan yang di simpulkan dalam pandangan hidup bangsa warga negara Indonesia memang selayaknya peserta didik harus memahami secara benar sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini agar setiap warga negara tidak terombang ambing ditengah arus globalisasi masyarakat dunia. Warga negara yang memahami sejarah bangsanya akan menjadi warga negara yang memiliki sikap mental yang kuat dan ditunjukan oleh sikap nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah dan menguasai bangsa tahun bangsa Indonesia menjalani hidupnya berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri, dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup bangsa. Setelah melalui proses yang cukup panjang yang didalamnya tersimpul ciri khas dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh pendiri bangsa kita dirumuskan dalam suatu susunan sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip sila dan kemudian diberi nama Pancasila Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam rasa revormasi, bansa Indonesia harus memiliki fisi dan pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing ditengah-tengan masyarakat internasional. Dengan perkataan lain bangsa Indonesia harus memiliki nasionalisme dan rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini terlaksana bukan melalui suatu kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara telah dimiliki secara historis oleh bangsa Indonesia, sehingga boleh dikatakan bahwa secara historis ni;ai-nilai Pancasila itu berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri dengan kata lain, bangsa indonesia adalah causa materialis dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia menunjukan bahwa, pemilihan dan perumusan Pancasila menjadi dasar negra Indonesia memiliki proses yang cukup panjang. Proses tersebut diawali dari pengalian dan pembuktiannilai-nilai pancasila yang telah ada sejak Indonesia ada, sejak dari jaman Kurai,Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa asing menjajah serta meguasai bangsa Indonesia. Nilai-nilai terebut kemudian dirumuskan menjadi dasar falsafa negara Indonesia oleh para pendiri negara melaui sidang BPUPKI dari tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni BPUPKI kemudian dilanjutkan kembali oleh sembilan tokoh nasional untuk membahas hasil pidato pada sidang BPUPKI pertama dan berhasil menyusun sebuah naskah yang disebut dengan “Piagam Jakarta”pada tanggal 22 Juni 1945 yang didalamnya menyepakati rumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesi. Selanjutnya penetapan pancasila menjadi dasar negara, dilaksanakan sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesi, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKImenetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia secara sah, sehinga Pancasila sehinga Pancasila terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dan secara resmi menjadi dasar negara Republik Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia ternyata dalam pelaksanaannya tidak dilaksanakan secara benar dan konsekuen. Terjadinya pemberontakan sebagai upaya merubah ideologi pancasila terjadi dibeberapa tempat di indonesia. Peristiwa pemberontakan S/PKI pada tahun 1965 merupakan sebuah bukti kelam pelaksanaan mempertahankan ideologi pancasila menjadi ideologi yang mampu diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Perbedaan pandangan yang mengutamakan kepentingan golongan dari pada kepentingan nasional bangsa membawa sikap mental sebagian masyarakat yang ingin merubah ideologi pancasila menjadi ideologi Komunis, ketidak pahaman terhadap makna nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila merupakan salah satu penyebab terjadinya penyelewengan terhadap ideologi sejarah pancasila ini harusnya dijadikan sebagai penguat dalam memahami Pancasila secara baik benar dan konsekuen. Memahami peristiwa pemberontakan dan penyelewengan terhadap pancasila akan menguatkan kembali kewajiban setiap warga negara Indonesia untuk memahami, mengamalkan dan mengamankan pancasila sebagai upaya mencapai cita-cita nasional bangsa Indonesia. Sebagai warga Negara, peserta didik harus memiliki sikap kepribadian seorang patriot yang cinta dan rela berkorban demi tanah air dan bangsa. Mahasiswa harus siap menerima estafet perjuangan tersebut untuk mengisi kemerdekaan di segala bidang dengan semangat dan di jiwai oleh pancasila. Semangat dan jiwa tersebut harus di pahami dan di sebar luaskan melalui pendidikan Landasan Filosofis pendidikan pancasilaPancasila adalah sebagai dasar filsafat Negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan dirinya pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila yang secara filosofis merupakan filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan sebagai dasar filsafat merupakan landasan filosofi bagi pendidikan pancasila. Sebagai dasar filsafat, pancasila mempunyai fungsi sebagai pedoman dan pegangan bangsa Indonesia dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari disegala bidang baik di masyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, pancasila mampu memberi jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan mendasar kenegaraan. Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai pancasila yang di jadikan sebagai ajaran moral bangsa merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila yang di jadikan sebagai dasar Negara merupakan hasil perenungan mendalam bangsa Indonesia yang menjiwai dan membentuk watak bangsa Indonesia, sehingga menjadi kepribadian nasional yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya. Oleh karena itu, nilai tersebut harus diyakini dan dipahami serta di internalisasikan dalam diri setiap warga Negara Indonesia. Sebagai mahasiswa wajib kiranya menumbuhkembangkan kepribadian sesuai dengan kepribadian Indonesia yaitu Landasan Kultural BudayaSetiap bangsa di dunia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup, serta pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam ranah pergaulan masyarakat dunia internasional. Setiap bangsa memiliki iri khas serta pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain. Negara komunisme dan liberalisme meletakkan dasar filsafat negaranya pada suatu konsep ideologi tertentu, misalnya komunisme meletakkan dasar ideologinya pada konsep pemikiran Kael dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asaz kultural yang memiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan bermasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri melalui suatu refleksi filosofis para pendiri negara seperti Soekarno, M. Mamin, Moh. Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri negara lainnya. Satu-satunya karya besar banga indonesia yang sejajar dengan karya besar bengsa lain didunia ini adalah hasil pemikiran tentang bangsa dan negara yang beradarkan pandangan hiudp suatu prinsip nilai yang tertuang daalam sila-sila kultural yang terpelihara dan sudah ada sejak Indonesia ada merupakan sumber ideologi Pancasila. Setiap negara di dunia punya budaya sendiri yang membedakan negara tersebut dengan negara lainnya. Bagi bangsa indonesia kebudayaan merupakan warisan sosial yang harus dijaga dan dipelihara. Upaya menjaga dan memelihara kebudayaan indonesia telah dilakukan oleh para pendiri negara kita melalui karya besarnya yakni Pancasila yang sila-silanya diangkat dari nilai-nilai kultural bangsa Indonesia Pancasila tidak dapat dilepaskan dengan landasan kultural. Memahami pendidikan Pancasila maka harus memahami pula kebudayaan Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya bangsa indonesia yang dijadikan sebagai kepribadian bangsa indonesia. Sebagai seorang warga negara, seiorang mahasiswa tidak boleh kehilangan kepribadian keindonesiaannya sebagai identitas nasional bangsa dimanapun dia berada, bangsa yang religius, santun, peduli, adil, tanggung jawab, beradab, memiliki tenggang rasa, hormat pada orang lain serta nilai-nilai lainnya harus berpartisipasi dalam diri setiap orang Indonesia. Nilai-nilai kerohanian inilah yang kemudian sepakati menjadi nilai bersama seluruh bangsa yang diikat dalam satu filsafah ideologi Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila Dituangkannya Pancasila kedalam pembukaan UUD 1945, mengisyaratkan bahwa secara yuridis konstitusional pancasila telah menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Untuk dapat memahami Pancasila kepada seluruh warga negara, maka dilaksanakan pendidikan Pancasila, khususnya di perguruan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi sebenaranya secara jelas tertuang dalam UUD No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional. Pasal 29 UU ini telah menetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila , Pendidkan Agama dan Pendidkan kewarganegaraan. Ketentuan tersebut kemudian dikokohkan kembali oleh kehadiran UU No. 2 Tahun dasarnya landasan yuridis Pendidikan Pancasila juga terdapat dalam beberapa ketentuan yang pernah berlaku di Indonesia, di antara lain 1. Pembukaan UUD NRI 1945; Dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI 1945 disebutkan tentang dasar negara Republik Indonesia yakni Pasal 31 UUD NRI 1945 tentang Pendidikan dan Kebudayaan; dalam Pasal 31 UUD 1945 dijelaskan bahwa 1 Setiap warga negra berhak mendapatkan pendidikan. 2 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintahan wajib membiayainya. 3 Pemerintahan mengesuhakan dan menyelengarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang di atur TAP MPRS No XXVIII/MPRS/1966 tentang Agama, pendidkan dan Intruksi Jenderal Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 1967 tentang Pedoman Penyusunan Daftar Perkulihan dan lain TAP MPR No. IV/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila –sudah dicabut.6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional”Kurikulum Pendidikan tinggi wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewargegaraan”.7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pada pasal 37 ayat 2. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat a.pendidikan agama, b. Pendidikan kewarganegaraan, c. Bahasa. Memang secara eksplisit Pendidikan Pancasila tidak tercantum dalam pasal ini, akan tetapi diberbagai muatan dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yakni mengenai Pancasila khususnya berkenan dengan filsafat Pancasila. 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya pada Pasal 35 ayat 3. Upaya memperkuat mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang diatur dalam Pasal 37 UU No. 20 Tahun 2003 yakni dengan dikeluarkannya UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam Pasal 35 ayat 3 Undang- Undang tersebut menyebutkan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib memuat mata kuliah a. Agama, b. Pancasila, c. Kewarganegraan, d. Bahasa Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan "Kurikulum tingkat satuan pendidikan wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dan kurikulum satuan pendidikan tinggi program diploma dan sarjana wajib memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah statistika dan atau matematika,”10. Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Kepmendiknas No. 045 U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi "Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi."11. SK Dirjen Dikti No. 267/DIKTI/Kep/2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi di SK Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi yang mewajibkan kurikulum pendidikan tinggi memuat mata kuliah Pendidikan IIIPENUTUPA. KesimpulanPancasila sebagai pandangan hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia akan mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia dalam hubungannya dengan kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Untuk itu perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terus-menerus serta terpadu demi terlaksananya penghayatan dan pengamalan manusia dan Bangsa Indonesia menjamin kelestarian dan kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila, serta penuh gelora membangun masyarakat yang maju, sejahtera, adil dan SaranDAFTAR PUSTAKAAmran, Ali . 2009. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta PT Raja Grafindo PersadaDemikian Makalah Landasan Pendidikan Pancasila ini kami buat semoga bisa menjadi kan kita tau dan paham apa saja yang menjadi landasan pendidikan pancasila dan paham mengapa sampai saat ini di semua lini pendidikan wajib mempelajari pendidikan pancasila ini
Pendidikandi Indonesia mempunyai landasan ideal yaitu Pancasila, landasan konstitusional yaitu UUD 1945, dan landasan operasional yaitu Ketetapan MPR tentang GBHN. Dari pendapat Ihsan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat landasan hukum yang melatar belakangi lahirnya pendidikan di Indonesia.
Mengapa Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting diberikan kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi? Jawab Hal itu di karenakan dengan di canangkannya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi diharapkan dapat membentuk mahasiswa menjadi manusia yang intelektual memiliki rasa kebangsaan,cinta tanah air,menghargai jasa para pahlawan yang telah tumpah untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa,dengan hal tersebut mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan,sehingga mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa indonesia. 2. Sebutkan dan jelaskan Landasan Hukum Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan! Serta bagaimanakah susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan yang berbentuk piramida? Jawab Landasan yuridis hukum perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai system Pendidikan Nasional, dimana pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa system pendidikan nasional berdasarkan Pancasila yang artinya bahwa pancasila merupakan sumber hukum pendidikan nasional. Pada UU No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan SK Mendiknas RI, mengenai Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dengan pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok mata kuliah pendidikan kewarganegaraan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan. Penyelenggaraan pendidikan pancasila di Perguruan Tinggi lebih penting lagi karena Perguruan Tinggi sebagai agen perubahan yang melahirkan intelektual-intelektual muda yang kelak akan menjadi tenaga inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap strata lembaga dan badan-badan negara, lembaga-lembaga daerah, lembaga-lembaga infrastruktur politik dan sosial kemasyarakatan, lembaga-lembaga bisnis, dan lainnya. Pasal 27 ayat3 amandemen menyebutkan; setiap warga Negara berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan negara, pasal 30 ayat1; tiap-tiap waga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara. Pendidikan kewarganegaraan dengan tujuan membentuk mahasiswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramida Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4 Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5 Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4,5 Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4,5 Sila 1 menjiwai sila 1,2,3,4,5 Sila yang didepan mendasari, meliputi, dan menjiwai sila-sila dibelakangnya atau sila dibelakang didiasari,diliputi, dan dijiwai sila-sila didepannya. 3. Dalam filsafat Pancasila dengan teori nilai, sebutkan dan jelaskan nilai menurut Max Schler dan Walter Jawab Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya dan luhurnya. Menurutnya nilainilaidapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu 1 nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak, 2 nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum, 3 nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni, 4 nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci. Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi dalam 5 bagian, yaitu sebagai berikut. 1 Nilai-nilai ekonomi economic values, yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar. 2 Nilai-nilai rekreasi recreation values, yaitu nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai permainan waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk mensejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani. 3 Nilai-nilai perserikatan association values, nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan persahabatan, kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat kebenaran. 4 Nilai-nilai kejasmanian badily values, yaitu nilai yang meliputi nilai-nilai pengetahuan dan pencaharian kebenaran. 5 Nilai-nilai watak caracter values, nilai yang meliputi seluruh tantangan, serta kesalahan pribadi dan sosial, termasuk keadilan, kesedian menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri. 4. Dalam identitas nasional dikatakan bahwa Ideologi kapitalis pada era globalisasi seperti sekarang ini akan menguasai dunia, mengapa demikian? Jelaskan! Jawab Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan . Perubahan global ini membawa perubahan suatu ideologi, yaitu ideologi partikuler ke ideologi universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini negara negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional. Yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme Rosenau . Konsekuensinya negara-negara kebangsaan lambat laut akan semakin terdesak. 5. Jelaskan mengapa dikatakan bahwa a. Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional. b. Sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas nasional. Jawab a. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, dengan mufakat meletakkan prinsip-psrinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam rangka meletakkan dasar filsafat bangsa dan bernegara ini dirasa perlu melakukan suatu penyelidikan. Dengan demikian cukup jelas bahwa pancasila yang menjadi dasar filsafat negara dan negara indonesia berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadian bangsa Indonesia. Menurut Notonegoro, bangsa Indonesia adalah sebagai kausa materialis pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirimuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar negara republik Indonesia. b. Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang. Berdasarkan kenyataan objektif tersebut, maka untuk memahami jati diri bangsa Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat dilepaskan dengan akar-akar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia. Kepribadian, jati diri, serta identitas nasional Indonesia yang terumuskan dalam filsafat Pancasila harus dilacak dan dipahami melalui sejarah terbentuknya bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit serta kerajaan lainnya sebelum penjajahan bangsa asing di Indonesia. 6. Coba jelaskan bagaimana demokrasi dan implementasinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara! Jawab Pancasila dalam bidang Politik Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri. Pancasila dalam bidang Ekonomi Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan. 7. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan Demokrasi Perwakilan Liberal dan Demokrasi Satu Partai komunisme! Jawab Demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan memaksa dan kebebasan. Rakyatharus diberikan jaminan kebebasan secara individual baik di dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, keagamaan bahkan kebebasan anti agama. Demokrasi satu partai ini lazimnya dilaksanakan di Negara-negara komunis seperti,Rusia,Cina,Vietnam,dan lainya, kebebasan formal berdasarkan demokrasi liberalakan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam masyarakat, dan akhirnyakapitalislah yang menguasai pemerintahan Negara yang menganut sitem partai tunggal cenderung statisnonkompetitif karena di haruskan menerima pimpinan dari partai dominant. Dalam sistem ini tidak ditoleransi kemungkinan adanya partai-partai lain. 8. Sebutkan dan jelaskan bagaimana perkembangan Demokrasi Indonesia! Jawab Perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu di bagi dalam 4 periode, yaitu pada Periode 1945 – 1959. Demokrasi pada masa ini lebih menonjolkan peranan parlemen dan partai-partai politik sehingga disebut demokrasi parlementer. pada Periode 1959 – 1965. Pada Masa ini lebih dikenal dengan masa demokrasi terpimpin. Pada masa ini pula beberapa aspek telah menyimpang dari demokrasi konstitusional secara moral sebagai landasannya. pada Periode 1965 – 1998. Landasan formil dari periode ini adalah demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila sebagai demokrasi konstitusional dengan menonjolkan system presidensil. Dengan demikian peranan eksekutif terutama pada masa orde baru sangat dominan dalam menjalankan dan mengendalikan jalannya pemerintahan. pada Periode 1998 – Sekarang. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. 9. Jelaskan pula bagaimana perkembangan Demokrasi Pasca Reformasi di Indonesia! Jawab Demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia pasca reformasi memperlihatkan beberapa kemajuan yang signifikan dibandingkan masa-masa sebelumnya. Pemilihan umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah kemajuan yang harus digaris bawahi. Disamping itu pemilihan presiden secara langsung yang juga diikuti oleh pemilihan kepala daerah secara langsung adalah kemajuan lain dalam tahapan demokratisasi yang terlaksana di Indonesia. Diluar hal tersebut, kebebasan mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi di masyarakat juga semakin meningkat.
Rincianselanjutnya tentang hal itu tercantum dalam penjelasan UU-RI No. 2 Tahun 1989, yang menegaskan bahwa pembangunan nasioanal termasuk dibidang pendidikan adalah pengamalan pancasila, dan untuk itu pendidikan nasional mengusahakan antara lain: “ Pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan
BY I MADE YUDA ASMARA PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA Jelaskan filsafat masing-masing gambar Pancasila dan relevansinya pada landasan pendidikan di Indonesia? Filsafat dari masing-masing gambar Pancasila yang dikaitkan dengan relevansi pada landasan Pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut Filsafat Gambar Sila pertama Bintang pada Pancasila Filsafat Sila pertama dengan lambang Bintang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” Bintang pada lambang sila pertama artinya menerangi dan memberi cahaya bagi bangsa dan memberi cahaya seperti tuhan yang maknanya adalah jalan terang agar negara dapat menempuh jalanyang benar. Relevansinya dari makna bintang dalam dunia pendidikan adalah dimana pendidikan dapat memberikan seatu penerangan didalam kegelapan seseorang. Dengan adanya pendidikan yang dimuali sejak dini, dari manusia tersebut belum tahu apa-apa samai memiliki suatu pengetahuan yang dapat dipakai untuk menerangi jalan kehidupan yang lebih baik. Sehingga orang yang memiliki pengetahuan lebih banyak dipakai kearah yang positif supaya hidupnya lebih terrang dan sejahtera dari pada orang yang tidak berpengetahuan. Filsafat Gambar Sila Kedua Lambang Rantai pada Pancasila Sila kedua dengan lambang Lambang Rantai berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” Rantai merupakan lambang dari sila kedua, rantai ini memiliki makna yang sangat besar dan terdiri dari rantai bulat melambangkan perempuan dan rantai persegi melambangkan laki laki. Rantai yang saling berkait melambangkan bahwa setiap rakyat baik perempuan dan laki laki harus bersatu padu untuk agar bisa menjadi kuat seperti rantai. Relevansinya dalam dunia pendidikan adalah bagaimana pendidikan dapat memeberikan sebuah keadilan yang merata baik dari pendidikan diwilayah kota sampaii kepelosok-pelosok diwilayah terpencil, sehingga dengan bidang pendidikan yang merata maka akan timbul sebuah kekeuatan bangsa yang merata seperti hubungan Rantai yang saling mengikat dan tidak mudah dipecah belah oleh penjajah ataupun oknum yang berniat menghancurkan suatu bangsa. Dengan pendidikanlah suatu bangsa tidak mudah dihancurkan dan diperbudak oleh bangsa lain. Filsafat Gambar Sila Ketiga Lambang Pohon beringin Sila ketiga dengan lambang Pohon Beringin berbunyi “Persatuan Indonesia” Filsafat dari Pohon beringin merupakan pohon yang besar memiliki ranting luas yang dapat menjadi tempat berteduh yang menyejukkan. Selain itu pohon beringin juga memiliki akar yang sangat kuat dan menjalar dimana-mana,seperti keanekaragaman suku dan bangsa indonesia yang harus tetap bersatu. Relevansinya dengan pendidikan di Indonesia adalah dimana pendidikan sebagai pondasi dasar yang kuat yang memiliki cabang dan akar-akar diberbagai bidang, segala sesuatu di Indonesia ini pasti berperan penting dari tingkat pendidikan suatu negara, karena kualitas negara bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Bila suatu negara itu terbelakang pasti kualitas pendidikannya rendah, sedangkan bila suatu negara itu maju dan makmur sudah pasti kualitas pendidikannya tinggi seperti pohon beringin, semakin tinggi dan besar pohon itu pasti memiliki akar dan ranting yang kuat dan menyebar kesegala arah, begitu juga pendidikan dalam suatu negara bila sudah mampu menyebar ke segala arah dan seluruh pelosok negeri, pendidikan itu pasti bisa mengayomi dan menjadi tempat berteduh bagi para warga negaranya. Filsafat Gambar Sila Keempat Lambang Kepala Banteng Sila keempat dengan lambang kepala banteng berbunyi ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” Filsafat Kepala banteng memiliki makna bahwa hewan yang suka berkumpul dan memiliki kepala yang tangguh. Banteng merupakan hewan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan suka berkumpul. Artinya kita harus rajin bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah dan dalam mengambil keputusan. Relevansinya dari sila ini terhadap dunia pendidikan di Indonesia adalah pendidikan sebagai dasar dari kehidupan manusia sebagai makhluk social. Yang suka berkumpul dan mermusyawarah demi mewujudkan suatu kehidupan bangsa yang sejahtera. Di Indonesia dengan system pemerintahannya yang menggunakan “Demokrasi” jadi musyawarah sangat penting dilakukan dalam memutuskan sesuatu hal yang menyangkut orang banyak. Dan musyawarah yang baik tentu harus dilandasi dengan pendidikan yang baik pula. Sehingga suatu keputusan yang dihasilkan dari musyawarah tersebut dapat diterima dan dipertangguang jawabkan di muka umum secara komprehensip. Selain itu juga diperlukan ketangguhan dan ketegasan dalam bermusyawarah sepeti sifat banteng yang tangguh. Sehingga dengan hal ini pendidikan dapat berperan penting dalam menjaga kedaulatan rakyat dan Negara. Filsafat Gambar Sila Kelima Lambang Padi dan Kapas Sila kelima dengan lambang Padi dan Kapas berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Filsafat Padi dan kapas ini melambangkan kebutuhan dasar manusia, padi yang menjadi dasar untuk makanan pokok dan kapas untuk kebutuhan dasar sandang. Jadi lambang ini bertujuan untuk memberikan kebutuhan dasar setiap bangsa Indonesia secara merata dan adil. Relevansinya dari makna sila kelima dan lambangnya terhadap pendidikan di Indonesia memang sangat vital khususnya bagi bangsa dan negara. Karena pendidikan sangat penting dalam menjaga kebutuhan dasar manusia yang sama halnya dengan kebutuhan primer seperti padi dan kapas. Dan salah satu kebutuhan dasar yang bersifat primer selain sandang ialah suatu pendidikan, karena dengan pendidikanlah manusia bisa memanfaatkan, mengolah dan membuat suatu hal dasar seperti kebutuhan primer makanan, tempat tinngal yang layak, pakaian yang bagus dan bersih dan lain sebagainya. Dengan berbekal pendidikan warga mampu mengolah dan menciptakan hal-hal baru sehingga dapat membantu mensejahterakan rakyat secara berkeadilan social yang meliputi seluruh rakyat dalam suatu Negara. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, menurut anda bagaimanakah implementasinya dalam kebijakan pendidikan saat ini? Menurut saya implementasi dari Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan tujuan nasional yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dalam kebijakan pendidikan di Indonesia adalah secara teori dan program yang dibuat/dirancang oleh pemerintah sudah bagus dan sejalan dengan tujuan pembukaan UUD 1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa daerah yang belum bisa dan belum mampu memenuhi tujuan tersebut. Hal ini terjadi dari berbagai hambatan dan rintangan, baik dari segi lingkungan, letak geografis, SDM / Sumber Daya manusianya yang masih lemah maupun karena komunikasi antara pihak atasan sampai bawahan yang belum jelas. Sehingga masalah-masalah yang timbul tidak bisa ditangani dan disampaikan kepada pihak yang terkait. Sehingga kondisi pendidikan suatu wilayah yang mengalami permasalahan tidak bisa menangani dengan benar sesuai prosedur yang berlaku. Inilah yang mengakibatkan kondisi didalam lingkungan pendidikan menjadi menyimpang dari tujuan pendidikan sesuai pembukaan UUD 1945. Guru sebagai pendidik adalah seorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan negara. Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat, maju atau mundurnya tingkat kebuadyaan suatu masyarakat dan negara, sebagian besar bergantung kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh guru-guru. Makin tinggi pendidikan guru, makin baik pula mutu pendidikan dan pengajaran yang diterima oleh anak-anak, dan makin tinggi pula derajat masyarakat. Oleh sebab itu, guru harus berkeyakinan dan bangga bahwa ia dapat menjalankan tugas itu. Guru hendaklah berusaha menjalankan tugas kewajiban sebaik baiknya sehingga dengan demikian masayarkat menginsafi sungguh-sunguh betapa berat dan mulianya pekerjaan guru. Penghargaan masyarakat terhadap guru haruslah timbul karena perbuatan guru itu sendiri. Meskipun demikian, sukar pula hal itu terlaksana jika perbaikan nasib, kehidupan, dan kedudukan guru-guru itu masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Untuk melaksanakan perbaikan dalam pendidikan dan pengajaran anak-anak pada khususnya, serta masyarakat pada umumnya, pemerintah, guru-guru, dan masyarakat harus saling mengerti dan kerjasama sebaik-baiknya. Mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu mengembangkan potensi yang ada dalam peserta didik, meningkatkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis. Perkembangan dan kemajuan era globalisasi dalam teknologi, ilmu pengetahuan, komunikasi, dan informasi, harus ditekankan pada kebijakan pendidikan Indonesia demi terwujudnya tujuan dari UUD 1945. Secara umum implementasi dari tujuan pendidikan pada pembukaan UUD 1945 sudah berjalan dengan baik. Tapi disatu sisi juga masih banyak hal-hal yang mengalami masalah. Maka tugas pemerintah adalah membenahi dan melanjutkan serta meningkatkan kesejahteraan warga Indonesia melalui implemantasi dari beberapa kebijakan pemerindah yang mendukung tujuan pembukaan UUD 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dapat terwujud dengan sempurna. Sehingga masyarakat Indonesia menjadi makmur dan sejahtera. Seberapa pentingkah sejarah menjadi landasan pendidikan? Jelaskan pendapat anda! Menurut pendapat saya Sejarah menjadi suatu landasan dalam pendidikan sangatlah penting, karena kehidupan manusia itu tidak terlepas dari sejarah, karena dengan sejarah itu manusia dapat menjadikan tolak ukur untuk melakukan suatu tindakan dimasa sekarang, apakah baik atau sebaliknya, sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Terkait seberapa penting sejarah menjadi landasan pendidikan itu sangatlah penting, karena dengan landasan sejarah pendidikan yang kuat, masyarakat bisa menjadikan landasan sejarah ini menjadi suatu pegangan hidup sehingga seseorang menjadi lebih kuat dan teguh pendirian terhadap mengembangkan pendidikan di Indonesia ini. Karena melalui landasan ini meraka dapat membangkitkan semangat belajar dan semangat nasionalisme kebangsaan, yang terkait beberapa pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan dan meningkatkan kehidupan manusia pada khususnya dan mensejahterakan warga negara pada umumnya. Sejarah pendidikan kalau ditumbuh kembangkan dalam masing-masing jiwa individu warga negara Indonesia, maka setiap warga Negara akan menghargai dan memaknai betul betapa pentingnya pendidikan itu untuk kehidupan masa depan. Dan meraka akan berpikir bagaimana seandainya bila pendidikan itu tidak ada didunia dan di Indonesia pada khususnya. Maka dari itulah perlu orange-orang ketahui dari mana asal mula dan perkembangan pendidikan itu dimulai, dikembangkan serta bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi menurut saya bahwa Sejarah Pendidikan itu sangat penting dan harus ada dalam landasan Pendidikan di Indonesia. Karena dengan hal inilah orang-orang atau warga negara Indonesia tahu asal mula dari pendidikan itu yang yang terdahulu dan mengaplikasikannya pada kehidupan sekarang serta tahu merencanakan untuk kehidupan manusia pada masa yang akan datang. Sehingga dengan hal tersebut Sejarah Pendidikan akan mampu mewujudkan kehidupan manusia berlandaskan hal-hal yang terjadi dimasa lampu, mampu mengaplikasikannya dengan baik pada kehidupan sekarang serta mampu merancang kehidupan yang indah di masa yang akan datang. Dari ketiga jalur pendidikan, baik formal, non formal dan informal mana yang lebih penting? Jelaskan pendapat anda! Menurut saya satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Ketiga aspek tersebut sangatlah penting karena merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar sesorang. Tapi kalau berbicara yang mana lebih penting menurut pendapat saya adalah satuan pendidikan dalam lingkungan keluarga non formal memiliki peranan yang lebih penting dari ketiga aspek tersebut. Ini karena setiap individu mendapatkan pendidikan yang pertama berasal dari lingkungan keluarga. Karena perkembangan pengetahuan anak yang paling awal dikenal adalah melalui orang tuanya sendiri, sehingga ada semboyan yang beredar dalam masyarakat seperti “buah jatuh tidah jauh dari pohonnya” ungkapan tersebut secara tidak langsung menganggap bahya bagaimana sikap orang tuanya maka seperti itulah kelak yang terjadi pada pengaruh yang diberikan pada perkembangan sifat-sifat anaknya. Ini menandakan bahwa sikap atau pengaruh yang diberikan kepada anak sejak sianak lahir dengan kasih saying yang dtanamkan dan diajarkan dari orang tuanya mulai dari sikap, pemahaman terhadap sesuatu, prinsip dasar, gaya hidup dal lain-lain. Hal-hal inilah yang menjadi pondasi dasar anak sejak ini yang melekat pada pikiran alam bawah sadar manusia, sehingga sulit dirubah oleh dirinya sendiri apalagi oleh orang lain. Selain dari keluarga pendidikan dapat diperoleh pula dari lingkungan formal, dalam hal ini sekolah atau lembaga formal lainnya yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Dalam lingkungan formal ini setiap individu akan mendapatkan pendidikan yang lebih luas mengenai pedoman dan etika moral kemanusiaan untuk bekalnya dalam menghadapi pergaulan dimasyarakat. Lingkungan ketiga yang menjadi penentu sukses ttidak pernah lepas juga dengan pendidikan individu adalah lingkungan masyarakat in formal, lingkungan menurut pengaplikasian pendidikan yang telah didapat oleh seorang individu baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan formal. Sehingga seororang dapat membentuk karakter dirinya sesuai satuan pendidikan yang telah dijalaninya. Pendidikan merupakan bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Beberapa defenisi para ahli menggambarkan bahwa pendidikan itu sebenarnya merupakan suatu upaya dan aktivitas pembelajaran, pembimbingan, pelatihan terhadap anak sehingga menjadi manusia yang dewasa baik jasmani maupun rohani. Peranan lingkungan sangat berpengaruh atau mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemajuan dan prestasi pendidikan. Hal ini dikarenakan setiap individu yang terlibat dalam proses pendidikan saling berinteraksi menjadi satu kesatuan dengan lingkungannya. Pendidikan dalam lingkungan keluarga memiliki peranan penting terhadap perkembangan anak, karena dilingkungan keluargalah pertama kali pendidikan di peroleh. Orangtua bertanggung jawab terhadap semua peningkatan dan kemajuan pendidikan anak-anaknya. Setelah dilingkungan keluarga, pendidikan diperoleh diluar lingkungan keluarga. Seorang individu dapat mengenyam pendidikan secara formal di sekolah. Di sekolah para guru bertanggung jawab terhadap kemajuan prestasi anak didiknya. Selain lingkungan keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat atau non formal juga sangat berperan penting dalam peningkatan prestasi anak didik, yaitu dengan peran sertanya dalam pendidikan luar sekolah. Di samping pendidikan formal dan informal, pendidikan non formal memiliki fungsi yang tak kalah penting dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Pendidikan non formal ini dapat berfungsi sebagai pengganti, pelengkap, penambah juga pengembang pendidikan di keluarga dan pendidikan di sekolah. Dalam rangka mengoptimalkan prestasi belajar, individu atau peserta didik dapat menambah pengetahuannya mengenai bidang pendidikan yang di peroleh pada pendidikan non formal. Hal ini diperkuat dengan penelitian mengenai hubungan bimbingan belajar bimbel terhadap upaya peningkatan prestasi belajar siswa menunjukkan hasil yang positif antara pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar siswa. Jadi semua aspek satuan pendidikan ikut berpengaruh demi suksesnya seseorang dalam menjalani hidup. Maka yang paling penting dan pertama ditanamkan dari pendidikan lingkungan keluarga. Sehingga dengan pondasi yang kuat dan benar seseorang mampu berpola pikir yang sehat, benar dan normal dalam menghadapi dunia kedepan yang dihadapinya. Lembaga pendidikan di Indonesia cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan kebutuhan peserta didik, bagaimanakah tanggapan anda jika dikaitkan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan? Menurut pendapat saya mengenai lembaga pendidikan yang cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan peserta didik yang dikaitan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan pada Psikologi Pendidikan memang sangat penting bagi seorang pendidik. Seorang pendidik yang sudah mempelajari ataupun sudah memahami psikologi pendidikan akan sangat mudah untuk melakukan proses pembelajaran. Psikologi pendidikan akan membantu tenaga pendidik untuk menemukan metode yang pas untuk peserta didik mereka karenatenaga pendidik sudah mengatahui psikologi peserta didik mereka masing-masing. Kemudian juga kaitannya dengan lembaga pendidikan akan dapan menyesuaikan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari masing-masing peserta didik. Adapun tujuan psikologi pendidikan adalah mempelajari tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku tersebut sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu harus di rubah dan di bimbing melalui pendidikan. Dengan kata lain psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisis, menerangkan dan memimpin proses pendidikan sedemikian rupa sehingga mendapatkan suatu sistem pendidikan yang efisien. Hal inilah yang menyebabkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dikatakan cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan kebutuhan peserta didik melalui landasan psikologi pendidikan ini. Maka lembaga dan tenaga kependidikannya harus melakukan observasi dulu terhadap psikologi peserta didik di barbagai daerah yang mengalami kesulitan tersebut. Para pendidik khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih, kalau tidak menguasai psikologi pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna, pengetahuna mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah. Pendidikan juga merupakan lingkungan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi. Dalam interaksi antar individu ini baik antara guru dan para sisiwa maupun antar siswa dengan siswa lainnya, terjadi proses dan peristiwa psikologis. Peristiwa proses psikologi pendidikan ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan para siswa secara tepat. Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak hanya diperlukan oleh calon guru atau guru yang bertugas dilembaga-lembaga pendidikan formal. Orang tua dan mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan formal seperti para para instruktur di lembaga-lembaga pendidikandan pelatihan kejurusan, pada prinsipnya juga membutuhkan pengetahuan psikologi pendidikan. Sehingga bagi setiap pendidik atau guru harus profesional dalam melaksanakan profesinya sesuai dengan keadaan peserta didik. Dalam hal ini, tanpa mengurangi cara dan metode psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya memahami keadaan dan perilaku manusia, termasuk para siswa yang satu sama lainnya berbeda itu, amat penting bagi para guru di semua jenjang kependidikan. Jenjang pendidikan ini meliputi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pendidikan menengah pertama 3 tahun yang diselenggarakan dalam institusi sekolah. Dalam bidang inilah lembaga-lembaga pendidikan harus teliti dalam hal-hal mengenai keadaan dari psikologi pendidikan peserta didik. Sehingga dengan efesiensinya hal tersebut., tujuan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan rencana dan program pemerintah. Bedasarkan uraian diatas, dapatlah ditegaskan bahwa psikologi pendidikan sebagai suatu ilmu pengetahuan merupakan keharusan di lembaga-lembaga pendidikan guru. Dan penegasan inipun mendasarkan atas dua dimensi pemikiran. Pertama, sifat dan jenis belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang kemudian dapat diindentifikasikan secara meyakinkan. Kedua, pengetahuan yang serupa itu dapat disistematisasikan dan disampaikan secara efektif kepada calon guru dan dari kedua dimensi pemikiran inilah para calon guru dapat mengambil keuntungannya. Walaupun demikian perlu disadari bahwa psikologi pendidikan bukan merupakan satu-satunya syarat untuk mempersiapkan dan menjadikan seorang bisa menjadi guru yang baik.. sehinggah dengan memperhatikan hal-hal inilah Lembaga pendidikan di Indonesia dapat menyesuaikan dengan kegiatan belajarnya sesuai kebutuhan peserta didik yang dikaitkan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan.
ViewPERTEMUAN 1 LANDASAN PENDIDIKAN TEKNIK 01TMSM001 at Pamulang University. Modul Pendidikan Pancasila PERTEMUAN 1: LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 1. Landasan historiPancasila adalah "warisan jenius " para pendiri bangsa. Pancasila merupakan fakta sejarah sebagian bagian dari proses berbangsa dan bernegara Indonesia. Pancasila dalah hasil sejarah yamg sangat berharga sehingga kita mampu bersepakat mendirikan dan mempertahankan Negara kesatuan republic Indonesia sampai dengan saat Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI menetapkan UUD dan UUD bagi Negara Republik Indonesia. Dengan ditetapkannya pembukaan UUD yang didalamnya memuat lima dasar Negara, maka pancasila secara resmi menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. 2. Landasan Kultural Nilai nilai pancasila yang merupakan local wisdom bangsa dan realitas objektif dalam diri bangsa Indonesia. Selain itu, pancasila juga telah menjadi living reality bagi bangsa yang besar ialah bangsa yang peduli akan pewarisan budaya luhur bangsanya. Oleh karena itu, perlu ada upaya pewarisan nilai nilai falsafah pancasila melalui pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan proses pembudayaan atau pewarisan budaya luhur bangsa dari generasi tua kepada generasi muda juga Menghidupkan Kembali Pendidikan Pancasila sebagai Dasar Negara3. Landasan Folosofis Pancasila mengandung konsep religiusitas, humanitas, nasionalitas, dan sosialitas yang dapat dipertanggung jawabkan dari tinjauan pancasila secara filosofis sangatlah logis dan strategis sebagai landasan untuk mengkaji, mengembangkan,melaksanakan, dan mengamankan nilai nilai filosofis bangsa. Dengan demikian, nilai nilai pancasila yang bersifat abstrak akan lebih memiliki peluang untuk dikonkretkan dalam kehidupan berbangsa dan Landasan Yuridis 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
PendidikanPANCASILA Author: winxp Last modified by: harvest Created Date: 10/25/2008 3:17:06 PM Document presentation format: On-screen Show (4:3) Company: byllli Other titles: Verdana Arial Wingdings Calibri Tahoma Globe Balance 1_Globe 1_Balance PENDIDIKAN PANCASILA BAGIAN I A. Alasan Rasional Pendidikan Pancasila b.
Pendidikan Pancasila – Pancasila menjadi dasar falsafah dari negara Indonesia. Hal ini sudah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karenanya setiap Warga Negara Indonesia harus mencoba untuk mempelajari, mendalami, menghayati dan mengamalkannya dalam berbagai bidang hanya itu, Pancasila sebagaimana yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945 perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan juga interpretasi, sesuai dengan kepentingan rezim yang menjadi Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI yang harus dapat dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Untuk diketahui, landasan pendidikan Pancasila sendiri terbagi menjadi empat macam. Antara lain landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis dan yang terakhir adalah landasan filosofis. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut seputar landasan pendidikan HistorisPancasila dirumuskan dan mempunyai suatu tujuan yang digunakan sebagai Dasar Negara Indonesia. Proses perumusan Pancasila sendiri juga mengambil dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa pastinya mempunyai ideologi dan pandangan hidupnya masing-masing. Sehingga bisa terdapat perbedaan yang mana diambil dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang pada suatu bangsa. Pancasila digali dari Indonesia yang memang telah tumbuh dan berkembang sejak lahirnya bangsa juga Soko Guru Demokrasi IndonesiaMaka dari itu para pendiri bangsa Indonesia kala itu merumuskan secara sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Lima prinsip atau sila pada akhirnya dibuat dan diberi nama Pancasila. Negara Indonesia merancang Dasar Negara yang bersumber pada nilai-nilai yang sudah tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan Pancasila ini diberikan oleh IR. Soekarno yang menjadi salah seorang penggagasnya. Nama tersebut disampaikan pada pidatonya 1 Juni 1945 silam, dalam persidangan Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI yang menjadi saran dan petunjuk seorang temannya yang ahli KulturalPancasila menjadi salah satu pencerminan budaya bangsa. Oleh karenanya Pancasila harus bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Secara kultural unsur-unsur Pancasila tampak pada adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan dan kebudayaan dalam negara Indonesia secara hidup menjadi hal yang penting bagi sebuah bangsa. Sebab tanpa hal tersebut suatu bangsa tak memiliki kepribadian dan jati diri. Hal ini tentu saja membuat bangsa mudah terpengaruh oleh pengaruh yang berkembang dari luar memiliki sifat terbuka sehingga bisa mengadaptasikan diri dengan perkembangan zaman. Selain itu Pancasila juga mempunyai dinamika internal secara selektif dalam proses adaptasi yang dilakukan. Maka dari itu generasi penerus bangsa bisa memperkaya nilai-nilai dari kenegaraan dan kemasyarakatan yang ada dalam sila-sila Pancasila bukan hanya menjadi hasil konseptual seseorang saja, melainkan merupakan hasil karya besar milik bangsa Indonesia itu sendiri. Yang mana diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia lewat proses refleksi filosofis para pendiri negara, seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri negara yang karenanya generasi penerus bangsa diharuskan bisa mendalami dan mengkaji karya besar tersebut untuk melestarikan secara dinamis dalam artian untuk mengembangkannya sesuai dengan tuntutan YuridisLandasan yuridis adalah landasan yang berdasarkan aturan yang dibuat sesudah melalui perundingan dan permusyawaratan. Dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yang menjadi landasan yuridis konstitusional merupakan yang ada di dalamnya terdapat rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar dan otentik sebagai berikutKetuhanan Yang Maha EsaKemanusiaan yang adil dan beradabPersatuan IndonesiaKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilanKeadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaSelain itu batang tubuh UUD 1945 juga menjadi landasan yuridis konstitusional. Sebab dasar negara yang ada pada Pembukaan UUD 1945 dijabarkan lebih lanjut dan terperinci pada pasal-pasal dan ayat-ayat yang ada di dalam Batang Tubuh UUD juga Landasan Filosofis Pendidikan IndonesiaLandasan hukum perkuliahan Pendidikan Pancasila yang ada di Perguruan Tinggi telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tepatnya pada pasal 39 yang menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan FilosofisLandasan filosofis berasal dari adanya pandangan-pandangan di dalam filsafat pendidikan, yang menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan mengenai adanya sumber nilai, hakikat pengetahuan dan mengenai kehidupan yang lebih baik dalam berbagai aspek penyelenggaraan negara harus bersumber dari nilai-nilai Pancasila, tak terkecuali pada sistem peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia. Oleh karenanya realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi yang terjadi dewasa ini menjadi sebuah keharusan jika Pancasila menjadi salah satu sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan. Baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, sosial budaya, politik, hukum, hingga pertahanan maupun Lingkup Pendidikan PancasilaMata kuliah pendidikan Pancasila memiliki substansi kajian yang mencakupPeraturan perundang-undangan dan kebijakan negara, baik yang bersifat praktis, pragmatis ataupun jangka panjang dalam perspektif Pancasila sebagai dasar ideologi besar dunia dan ideologi baru yang muncul, serta menjelaskan Pancasila sebagai ideologi yang sesuai dengan dan tujuan pendidikan Pancasila dalam pengembangan kemampuan utuh sarjana maupun sila-sila Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada di Pancasila secara historis, merefleksikan fungsi dan kedudukan penting Pancasila dalam perkembangan negara Indonesia ke etika, aliran etika, etika Pancasila dan Pancasila sebagai solusi permasalahan moralitas dijadikan sebagai karakter keilmuan Dasar Pendidikan PancasilaKompetensi bisa didefinisikan sebagai kumpulan rencana dalam tindakan mencerdaskan. Sementara aplikasi dari rasa tanggung jawab terlihat dari kebenaran tindakannya jika dilihat dari segi IPTEK, etika, dan ajaran agama maupun budaya yang diyakini setiap elemen Pancasila pada perguruan tinggi bertujuan supaya mahasiswa memiliki kepribadian yang bersumber pada nilai budi luhur budaya bangsa dalam mendukung profesi dan latar belakang keilmuannya. Hal tersebut bisa dipahami bahwa pendidikan Pancasila ditujukan sebagai beberapa hal di bawah ini, antara lainPendidikan karakter, yakni pembentukan karakter warga negara yang ditandai dengan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai pembentukan kepribadian, merupakan kepribadian yang bersumber nilai-nilai luhur budaya bangsa yang nantinya mendukung profesi dan latar belakang keilmuan yang menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber rujukan dan inspirasi warga, sehingga berbagai tantangan kehidupan bangsa bisa diketahui bahwa Pancasila merupakan pernyataan jati diri bangsa yang memiliki tiga aspek. Antara lain Pancasila sebagai kepribadian bangsa, Pancasila sebagai identitas bangsa dan Pancasila sebagai keunikan bangsa pembahasan seputar landasan pendidikan Pancasila. Semoga informasi yang kami sampaikan di atas bermanfaat untuk Anda dan menjawab pertanyaan Anda seputar pendidikan Pancasila. AdvertisementScroll to Continue With Content
YdiCOM. ghkfnh615a.pages.dev/286ghkfnh615a.pages.dev/127ghkfnh615a.pages.dev/15ghkfnh615a.pages.dev/132ghkfnh615a.pages.dev/160ghkfnh615a.pages.dev/290ghkfnh615a.pages.dev/173ghkfnh615a.pages.dev/238ghkfnh615a.pages.dev/111
pertanyaan tentang landasan pendidikan pancasila